Menu

Mode Gelap
Tingkatkan Peluang Usaha, Mahasiswa KKN-T UNDIP Tim-99 Hadirkan Inovasi Ecoblock (Paving Block dari Sampah Plastik) sebagai Sarana Ekstensifikasi Bisnis BUMDes Mahasiswa Polines Borong Medali Emas di Ajang Youth Innovation Forum Malaysia Mahasiswa KKN Undip Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Gizi di Usia Tua Lewat Sosialisasi dan Pengecekan Kesehatan Dorong UMKM Menuju Digitalisasi Pembayaran, Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Edukasi Pembuatan QRIS dan Kebijakan MDR di Dusun Sironjang Semarang Mahasiswa KKN-T Undip Bantu Kenalkan Program OJK Tentang Industri Jasa Keuangan di Desa Sukorejo Kenalkan Biosecurity Peternakan Kambing, Mahasiswa KKN Tematik Undip Berbagi Pengetahuan untuk Peternak dan Masyarakat

Berita

Mahasiswa KKN UNDIP Jaring Aspirasi Warga Desa Purworejo, Soroti Jalan Rusak hingga Ketimpangan Bantuan Sosial

Avatar photobadge-check


					Salah satu rumah warga di RT 05 RW 04 Desa Purworejo, Kec. Bonang, Kab. Demak. Perbesar

Salah satu rumah warga di RT 05 RW 04 Desa Purworejo, Kec. Bonang, Kab. Demak.

JATENG.NET, DEMAK – Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) yang tergabung dalam Tim 18 program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) SDGs melaksanakan kegiatan penjaringan aspirasi di Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga pekan, mulai 10 hingga 31 Mei 2025, dengan tujuan menggali secara langsung isu-isu prioritas yang dirasakan warga.

Kegiatan ini dilakukan oleh empat mahasiswa UNDIP, yakni Farras Narendra, Nada Nedia, Azizah Charis, dan Reyvani Alika. Sebanyak 104 warga dari seluruh RW di Desa Purworejo diwawancarai secara purposif, dengan mempertimbangkan usia, profesi, jenis kelamin, dan sebaran geografis. Teknik pengambilan sampel dihitung menggunakan rumus Slovin dari populasi lebih dari 9.000 jiwa, dengan margin of error 10%.

Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan.

Penjaringan aspirasi ini bertujuan untuk menghimpun suara dan kebutuhan riil masyarakat secara langsung dari lapangan, agar dapat dijadikan bahan masukan dalam penyusunan kebijakan dan program pembangunan desa. Kegiatan ini juga menjadi upaya mendorong transparansi, keterlibatan warga, serta perencanaan berbasis data sosial.

Dari hasil penjaringan, persoalan jalan rusak menjadi keluhan paling dominan. Sebanyak 69% responden menyebut kerusakan jalan sebagai hambatan utama aktivitas mereka. Salah satu warga RT 2 RW 3 mengaku, “Kalau hujan, Jalan Pongangan jadi sangat licin. Banyak yang jatuh, saya juga pernah jatuh.”

Warga RT 1 RW 6 yang tinggal di sekitar Jalan Tambakmalang menyampaikan bahwa wilayah mereka seperti “terisolasi seperti pulau sendiri.” “Jalannya selalu tergenang dan penuh lumut. Kami harus kerja bakti membersihkan lumut biar bisa dilewati,” ungkapnya.

Selain infrastruktur, permasalahan pengelolaan sampah juga banyak dikeluhkan. “Belum ada tempat pembuangan sampah. Tidak ada yang ngurus, jadi warga buangnya ke kali,” kata seorang warga RW 4. Akibatnya, saluran air tersumbat dan lingkungan menjadi tidak sehat.

Permasalahan bantuan sosial juga menjadi sorotan. Seorang warga RW 5 menyatakan bahwa dirinya sangat membutuhkan bantuan, namun tidak pernah menerima hingga saat ini.

Warga RW 4 lainnya mengungkapkan bahwa ia membutuhkan bantuan bedah rumah dan WC. “Rumah saya selalu tergenang. Kalau buang air harus numpang ke tetangga. Bahkan listrik saya nyambung dari rumah sebelah karena tidak sanggup bayar.”

Kegiatan penjaringan aspirasi ini juga mencatat keluhan terkait sulitnya akses solar bagi nelayan, persoalan pendidikan dan kesehatan, hingga permintaan transparansi dana desa. Seluruh temuan kemudian diklasifikasikan dalam tema-tema besar dan dijadikan laporan resmi.

Kepala Desa Purworejo secara khusus mengapresiasi hasil penjaringan aspirasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UNDIP. Ia juga menyatakan dukungan terhadap keberlanjutan program ini melalui komunikasi dan tindak lanjut setelah masa KKN berakhir.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa KKN UNDIP dalam mendorong pembangunan desa yang lebih inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan Tujuan 11 dan 16 SDGs. Mahasiswa berharap bahwa hasil penjaringan ini benar-benar ditindaklanjuti dalam forum musyawarah desa dan perencanaan resmi seperti RKPDes.

Warga pun menyambut baik kegiatan ini karena merasa lebih didengar. “Biasanya cuma ngomong di warung, tapi sekarang bisa disampaikan langsung,” ujar seorang warga yang ikut diwawancarai.

Dengan terlibat langsung dalam penjaringan aspirasi, mahasiswa UNDIP tidak hanya mendengarkan keluhan warga, tapi juga memfasilitasi partisipasi aktif dalam pembangunan. Sebuah langkah kecil, namun berarti, bagi perwujudan desa yang lebih inklusif dan merata.

Penulis: Farras Narendra Fata

Editor: Nur Ardi, Tim Jateng.net

Baca Lainnya

Tingkatkan Peluang Usaha, Mahasiswa KKN-T UNDIP Tim-99 Hadirkan Inovasi Ecoblock (Paving Block dari Sampah Plastik) sebagai Sarana Ekstensifikasi Bisnis BUMDes

16 Juli 2025 - 17:39 WIB

Tingkatkan Peluang Usaha, Mahasiswa KKN-T UNDIP Tim-99 Hadirkan Inovasi Ecoblock (Paving Block dari Sampah Plastik) sebagai Sarana Ekstensifikasi Bisnis BUMDes

Mahasiswa Polines Borong Medali Emas di Ajang Youth Innovation Forum Malaysia

10 Juli 2025 - 22:08 WIB

Mahasiswa Polines Borong Medali Emas di Ajang Youth Innovation Forum Malaysia

Mahasiswa KKN Undip Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Gizi di Usia Tua Lewat Sosialisasi dan Pengecekan Kesehatan

10 Juli 2025 - 12:37 WIB

Mahasiswa KKN Undip Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Gizi di Usia Tua Lewat Sosialisasi dan Pengecekan Kesehatan

Dorong UMKM Menuju Digitalisasi Pembayaran, Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Edukasi Pembuatan QRIS dan Kebijakan MDR di Dusun Sironjang Semarang

9 Juli 2025 - 20:44 WIB

Dorong UMKM Menuju Digitalisasi Pembayaran, Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Edukasi Pembuatan QRIS dan Kebijakan MDR di Dusun Sironjang Semarang

Mahasiswa KKN-T Undip Bantu Kenalkan Program OJK Tentang Industri Jasa Keuangan di Desa Sukorejo

8 Juli 2025 - 13:14 WIB

Mahasiswa KKN-T Undip Bantu Kenalkan Program OJK Tentang Industri Jasa Keuangan di Desa Sukorejo
Trending di Berita