JATENG.NET — Gatal pada kulit adalah masalah umum yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari iritasi ringan hingga kondisi medis tertentu. Memahami jenis gatal dan penyebabnya penting untuk menemukan solusi yang tepat serta mencegah gangguan yang lebih serius.
Ada beberapa jenis gatal yang sering dialami, seperti gatal karena alergi, eksim, psoriasis, dan sebagainya. Selain itu, kondisi seperti dermatitis, biduran, dan kulit kering juga dapat menyebabkan rasa gatal yang mengganggu. Setiap jenis memiliki ciri khas dan membutuhkan penanganan yang berbeda.
Misalnya, gatal akibat alergi seringkali disertai ruam kemerahan dan perlu diatasi dengan antihistamin atau salep khusus. Sementara itu, infeksi jamur memerlukan obat antijamur. Pengobatan yang tepat tergantung pada diagnosis dari dokter kulit.
Selain obat-obatan, perawatan alami seperti menggunakan pelembap, menjaga kebersihan kulit, dan menghindari pemicu alergi dapat membantu meringankan gatal. Untuk jenis gatal tertentu seperti eksim, perubahan gaya hidup seperti mengurangi stres juga dapat memberikan hasil yang signifikan.
Berikut penjelasan lengkap tentang 7 jenis gatal pada kulit, lengkap dengan penyebabnya, cara mengatasi, hingga obat yang tepat dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI.
7 Jenis Gatal pada Kulit disertai Penyebab, Cara Mengatasi, dan Obatnya
1. Pruritis
Pruritis adalah rasa tidak nyaman atau gatal yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk. Rasa gatal ini dapat terjadi pada bagian tubuh kecil seperti hidung atau pada hampir seluruh bagian tubuh.
Penyebab pruritis ini bermacam-macam yang biasanya berhubungan dengan penyakit primer seperti kulit terlalu kering, peradangan kulit karena riwayat atopik atau genetik, urtikaria, psoriasis, dan lain-lain. Saat penyakit kulit primer ini tidak teridentifikasi sebagai penyebab pruritis, maka kemungkinan ada penyakit sistemik atau penyakit neuropati yang menyebabkan pruritis.
Untuk mengatasi pruritis bisa dengan menghindari pakaian dengan bahan wol, menjaga kulit tetap lembab dengan pelembab hypoallergenic dan bebas pewangi, mengelola stres dengan baik, mandi air hangat, menyesuaikan suhu ruangan, dan tidak menggaruk bagian kulit yang gatal.
Penanganan pruritis dengan obat harus dengan konsultasi dokter yang akan diberikan secara individual berdasarkan pertimbangan usia, intensitas gatal, dan penyakit penyerta. Pola hidup sehat juga penting untuk menghindari penyakit pemicu pruritis.
2. Biduran
Biduran merupakan reaksi pada kulit dengan tanda bentol berwarna merah yang disertai rasa gatal. Biduran atau urtikaria ini bisa muncul secara tiba-tiba pada seluruh bagian tubuh.
Biduran disebut lebih banyak terjadi pada perempuan dibanding laki-laki dan dapat terjadi pada usia berapa saja. Meski bukan penyakit yang membahayakan, biduran tetap saja akan membuat tidak nyaman karena rasa gatal yang muncul.
Biduran biasanya disebabkan setelah tubuh terpapar oleh alergen seperti lateks, bulu binatang, makanan, obat-obatan, zat adiktif, bahan tambahan dalam makanan, infeksi, gigitan serangga, dan faktor lingkungan. Saat terpapar alergen, tubuh akan melepaskan senyawa kimia yaitu histamin ke dalam darah yang menimbulkan reaksi kulit berupa rasa gatal dan ruam.
Biasanya biduran dapat diatasi tanpa obat. Namun tak jarang rasa gatal dan perih akibat biduran tidak bisa tertahankan. Untuk mengatasinya bisa dengan mengompres dingin pada bagian biduran, namun pastikan biduran yang dialami bukan karena alergi dingin.
Jika diperlukan, datanglah ke dokter untuk diresepkan obat. Biasanya dokter akan meresepkan obat antihistamin, lotion dengan kandungan kalamin, dan obat antiradang. Jangan lupa untuk menghindari produk iritan dan jangan berjemur di bawah terik matahari.
3. Iritasi Kulit
Iritasi kulit ditandai dengan rasa gatal, perih, dan kulit terlihat bersisik dan berwarna merah. Iritasi kulit bisa dialami siapa saja dan biasanya akan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Penyebab iritasi kulit biasanya adalah hawa panas, parfum, sampai produk perawatan kulit yang tidak cocok dengan kulit kita. Pakaian berbahan wol, poliester, dan rayon serta produk berbahan karet seperti sabuk, gelang, dan sepatu juga bisa memicu timbulnya iritasi kulit.
Iritasi kulit sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya, namun terkadang jika tidak ditangani dapat mengganggu aktivitas. Agar terhindar dari iritasi kulit, kita wajib menjaga kelembapan kulit dengan pelembab dan mencukupi kebutuhan air putih setiap hari.
4. Psoriasis
Psoriasis merupakan penyakit inflamasi sistemik pada kulit yang sifatnya kronis residif. Psoriasis dapat terjadi pada berbagai usia, ditandai dengan plak kemerahan yang tertutup sisik putih seperti perak yang tebal dan batasnya tegas.
Belum diketahui secara pasti apa penyebab dari psoriasis, namun penyakit ini diduga terkait dengan gangguan autoimun. Autoimun sendiri merupakan sebutan untuk gangguan sistem kekebalan tubuh yang biasanya melawan zat asing seperti virus dan bakteri, malah menyerang sel-sel kulit yang sehat.
Psoriasis sendiri dipicu ketika produksi sel-sel kulit tubuh terjadi berlebihan. Sebagai gambaran, dalam kondisi normal tubuh akan memproduksi dan menggantikan sel kulit mati dalam beberapa minggu sekali. Namun pada penderita psoriasis, proses tersebut berlangsung dalam hitungan hari yang menyebabkan penumpukan sel kulit dan terjadi penebalan.
Saat terkena psoriasis, akan ada bagian kulit yang memerah dan terasa kering, menebal, dan bersisik. Pada bagian kuku juga bisa ditandai dengan tekstur yang tidak merata. Selain itu terkadang timbul rasa gatal dan panas yang membuat tidak nyaman, persendian terasa membengkak dan kaku, serta muncul kulit kering yang dapat pecah-pecah hingga berdarah.
Segera periksakan diri ke dokter ketika muncul gejala psoriasis untuk diberi penanganan yang tepat.
5. Iktiosis
Iktiosis merupakan sekelompok kelainan kulit dengan tanda yang dapat terlihat adalah kulit kering, tebal, kasar dan bersisik. Secara umum, penyebab iktiosis yaitu gangguan proses regenerasi kulit akibat kelembapan pada kulit yang hilang. Dalam kondisi ini, proses pembentukan dan pergantian sel kulit terganggu sehingga terjadi penumpukan sel kulit.
Jika iktiosis disebabkan karena kelainan genetik, maka penanganannya hanya bisa dilakukan untuk mengontrol gejala dan tidak bisa disembuhkan. Namun jika terjadi karena kondisi tertentu, maka diperlukan penanganan terhadap faktor yang memicu sehingga iktiosis bisa berpotensi sembuh.
Kulit kering, tebal, dan bersisik karena iktiosis bisa berwarna putih, abu-abu, hingga cokelat gelap. Iktiosis biasanya muncul pada daerah perut, punggung, bokong, tungkai area tulang kering, siku, kulit kepala, hingga wajah.
Untuk penanganan yang tepat, segera periksakan diri ke dokter. Biasanya dokter kulit akan melihat gejala dan riwayat hidup untuk menentukan obat mana yang cocok diberikan kepada penderita iktiosis.
6. Xerosis Cutis
Xerosis cutis merupakan keadaan kulit kering yang bisa dirasakan ketika disentuh. Kondisi ini disebabkan kelembapan pada lapisan terluar kulit berkurang atau menghilang.
Selain itu, terdapat gangguan fungsi sawar kulit karena kandungan air pada lapisan terluar kulit berkurang atau hilang. Saat gangguan ini terjadi, biasanya ada tanda garis halus, skuama halus, dan terkadang disertai rasa gatal.
Xerosis cutis bisa terjadi pada laki-laki dan perempuan seluruh usia. Area yang sering terkena penyakit ini yaitu bagian lengan, samping perut, tungkai bawah, telapak tangan, dan telapak kaki.
Disarankan untuk konsultasi dengan dokter kulit untuk menentukan pengobatan yang tepat agar xerosis cutis bisa segera ditangani.
7. Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik atau eksim merupakan kondisi kulit yang meradang sehingga menimbulkan kemerahan, gatal, kekeringan, hingga pecah-pecah. Peradangan ini bisa berlangsung dalam jangka waktu yang lama hingga bertahun-tahun.
Biasanya eksim muncul pada area lipatan kulit seperti dahi, sekitar mata, telinga, sisi leher, dalam siku, belakang lutut, dan selangkangan. Kadang dermatitis atopik juga turut disertai penyakit alergi lainnya.
Penyakit ini bisa disebabkan makanan, alergen lain non-makanan, stres, gangguan emosi, hingga suhu udara ekstrim. Gejala yang mudah dirasakan adalah rasa gatal yang begitu mengganggu dan kerap memburuk pada malam hari sehingga dapat mengganggu tidur.
Pengobatan eksim ini berfokus pada faktor penyebabnya. Sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan obat yang sesuai.
Itulah ulasan mengenai 7 jenis gatal kulit lengkap dengan penyebab, cara mengatasi, dan obatnya. Semoga bermanfaat!
Editor: Nur Ardi, Tim Jateng.net
