JATENG.NET, SRAGEN — Mahasiswa KKN IDBU Universitas Diponegoro (UNDIP) membawa angin segar ke Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Dengan semangat kolaborasi, ide-ide kreatif, dan pendekatan multidisiplin, mereka hadir untuk membantu mengoptimalkan potensi Kabin Desa Sukorejo—sebuah fasilitas wisata alam yang telah dibangun oleh warga dan memiliki daya tarik tersendiri.
Meski kabin telah berdiri dan menunjukkan karakter unik sebagai penginapan alam, mahasiswa melihat adanya ruang pengembangan agar fasilitas ini dapat lebih siap bersaing dan menarik minat wisatawan secara lebih luas.
Melalui program kerja bertajuk “Rencana Perancangan dan Pemasaran Kabin sebagai Pondok Wisata”, mahasiswa menyusun berbagai rancangan strategis yang meliputi pengembangan fasilitas fisik, desain interior, hingga strategi promosi digital.
Salah satu kontribusi nyata adalah penyusunan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) untuk berbagai elemen penting seperti perbaikan akses jalan, pembangunan kamar mandi, pemasangan penerangan, penambahan perabot interior, serta peningkatan sistem keamanan.

Ilustrasi rancangan spot selfie yang diajukan oleh mahasiswa KKN-T IDBU Universitas Diponegoro di area sekitar Kabin Desa Sukorejo.
Mahasiswa juga merancang secara konseptual desain interior setiap kabin, termasuk penempatan kasur, meja, lemari kecil, dan ventilasi tambahan, agar pengunjung dapat merasakan kenyamanan maksimal saat menginap.
Selain itu, mahasiswa juga menyusun desain spot selfie sebagai elemen daya tarik visual di area sekitar kabin. Spot ini dirancang tidak hanya untuk estetika, tetapi juga sebagai sarana interaksi digital bagi wisatawan yang senang membagikan pengalaman mereka di media sosial.
Beberapa desain yang diajukan meliputi standing frame berbentuk hati, cermin full body dengan dekorasi, serta papan nama kabin sebagai identitas visual lokasi wisata.
Semua rancangan tersebut telah disusun dalam bentuk layout sederhana dan dilengkapi dengan rincian anggaran pada dokumen modul perencanaan, sehingga bisa menjadi acuan praktis bagi pemerintah desa untuk ditindaklanjuti.
Tidak berhenti di situ, tim KKN juga mengambil peran dalam promosi digital melalui media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook. Mereka memproduksi berbagai konten mulai dari video suasana kabin, vlog perjalanan menuju lokasi, hingga kampanye visual yang menampilkan keindahan alam sekitar.
Strategi ini ditujukan untuk menjangkau generasi muda dan komunitas wisata lokal yang gemar mencari tempat baru untuk staycation atau healing.
Program ini menjadi bentuk nyata kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat setempat. Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si., IPM, selaku dosen pembimbing lapangan, turut mendukung dengan memberikan pendampingan selama proses pelatihan dan penyusunan modul.
Kepala Desa Sukorejo, Bapak Sukrisno, S.Pd., S.H., juga memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program ini sebagai bagian dari strategi pengembangan potensi desa berbasis wisata.
Kabin Desa Sukorejo kini mulai dilirik sebagai ikon wisata lokal yang tidak hanya menyuguhkan keindahan alam pedesaan, tetapi juga menghadirkan pengalaman menginap yang nyaman, modern, dan terjangkau.
Sentuhan konsep dan strategi dari mahasiswa KKN-T IDBU UNDIP memberikan arah baru bagi keberlanjutan kawasan ini kedepannya.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pengembangan desa dapat dilakukan dengan pendekatan kolaboratif yang menggabungkan semangat warga, dukungan pemerintah, dan kontribusi generasi muda.
Harapannya, apa yang telah dirancang oleh tim KKN ini dapat menjadi pijakan strategis bagi Desa Sukorejo untuk terus tumbuh sebagai destinasi wisata berbasis potensi lokal yang berdaya saing.
Editor: Nur Ardi, Tim Jateng.net