Menu

Mode Gelap
Dukung PMI Penuhi Stok Darah, PT. Indomarco Prismatama Gelar Donor Darah di Semarang Destinasi Wisata Terpopuler dan Tips Perjalanan 2025 Feminisme dalam Cengkeraman Patriarki: Wajah Baru Penindasan yang Tersembunyi 7 Masjid Referensi Kajian Sunnah di Semarang PUSPAGA SEMAR Kota Semarang Dorong Keterlibatan Ayah untuk Keluarga yang Lebih Seimbang Indomaret dan Unilever Bersihkan Masjid At Taqwa di Demak, Ciptakan Suasana Ibadah Nyaman Menyambut Ramadan 2025!

Pendidikan

Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Mikroorganisme Lokal (MOL), Si Pupuk Organik Kaya Manfaat

Avatar photobadge-check


					Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Mikroorganisme Lokal (MOL), Si Pupuk Organik Kaya Manfaat Perbesar

Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Mikroorganisme Lokal (MOL), Si Pupuk Organik Kaya Manfaat

JATENG.NET, KARANGANYAR — Penggunaan pupuk organik baik dalam dunia pertanian dan peternakan di Desa Gebyog, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar oleh mahasiswi KKN Tim II Universitas Diponegoro, Nafiza Nur Maulidiya dari program studi Akuakutur, dikembangkan demi konsep pertanian dan peternakan berkelanjutan dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) yang merupakan kesepakatan global yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Diharapkan nantinya, MOL ini dapat menjadi solusi dalam penanganan limbah organik di Desa Gebyog mengingat mayoritas penduduk masih melakukan pembakaran terhadap limbah rumah tangga. 

MOL (Mikroorganisme Lokal) merupakan jenis pupuk yang diperoleh dari bahan organik dan menggunakan mikroorganisme sebagai starternya (ragi) yang nantinya akan ditambahkan glukosa sebagai sumber energi. 

Faktor-faktor yang menentukan kualitas larutan MOL antara lain adalah proses fermentasi yang dilakukan, jenis substrat (bahan baku atau nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroba), suhu, pH, oksigen, serta jenis mikroorganisme yang digunakan untuk proses fermentasi. 

Adapun beberapa jenis mikroorganisme yang biasa digunakan dalam pembuatan MOL yakni seperti Saccharomyces sp., Pseudomonas sp., Lactobacillus sp., Aspergillus sp., mikroba pelarut fosfat, dan mikroba selulolisis. 

Penggunaan MOL dalam dunia pertanian dan peternakan memiliki sejumlah manfaat. Pertama, mikroorganisme lokal mampu mempercepat proses penguraian senyawa organik, sehingga memperbaiki kondisi fisik dan kimia tanah, yang pada gilirannya meningkatkan kesuburan tanah. 

Kedua, MOL berperan sebagai starter yang menghasilkan senyawa-senyawa seperti asam amino, enzim, vitamin, dan senyawa lainnya yang menjadi sumber nutrisi bagi tanaman, serta membantu meningkatkan dekomposisi bahan organik dan menjaga keseimbangan mikroba tanah. 

Selain itu, proses fermentasi yang terjadi pada MOL dapat meminimalkan pengaruh anti-nutrisi dan meningkatkan kecernaan bahan pakan, yang mencerminkan tingginya kontribusi nutrien tertentu pada ternak.

Kegiatan yang dilakukan Nafiza dalam edukasi dan pendampingan pembuatan MOL ditargetkan untuk para ibu ibu PKK Desa Gebyog, Karanganyar dengan cara menjelaskan manfaat dan deskripsi singkat dari MOL menggunakan poster, dan pembagian prototype berupa MOL yang berbahan dasar Ragi Tape (4 butir) sebagai starternya, pisang (2 buah), nasi basi (300 gram), dan larutan gula pasir (500 ml) sebagai sumber energi starter dan air (1 Liter) sebagai pelarut. 

Adapun penjelasan mengenai cara pembuatan MOL yakni;

  1. Haluskan nasi basi dan pisang menggunakan chopper, blender ataupun ditumbuk halus dengan bantuan cobek, kemudian aduk rata;
  2. Masukkan nasi dan pisang yang telah dihaluskan tadi ke dalam galon le mineral atau wadah tertutup lainnya;
  3. Masukkan air gula ke dalam wadah tadi dan tumbuk ragi tape hingga berbentuk bubuk halus kemudian masukkan juga ke dalam wadah;
  4. Aduk dengan bantuan pengaduk ataupun bisa dikocok dan pastikan tidak ada yang menggumpal dan tercampur rata.
  5. Tutup rapat wadah dan diamkan selama 3 hingga 6 hari, dengan melakukan pembukaan tutup wadah tiap harinya untuk mengurangi kemungkinan wadah meledak karena gas yang dihasilkan oleh MOL. 
Dok. Istimewa

Selama proses pemaparan, ada salah satu ibu PKK yang bertanya, “apa ciri ciri kalau MOL itu bisa langsung digunakan”, jadi ada ciri ciri berhasil tidaknya MOL yakni bisa di check dari bau, MOL yang siap untuk digunakan adalah MOL yang berbau seperti Tape khas fermentasi. Apabila bau yang dihasilkan tidak seperti maka ada kemungkinan fermentasi belum berhasil. 

Waktu fermentasi dalam pembuatan MOL juga sangat berpengaruh terhadap layak tidaknya MOL tersebut untuk digunakan dalam dunia pertanian dan peternakan. 4 hingga 6 hari merupakan rentang waktu yang pas untuk fermentasi, hal ini dikarenakan semakin lama proses fermentasi maka pH yang dihasilkan MOL akan semakin masam. 

Berdasarkan  Keputusan  Menteri  Pertanian Nomor 261 KPTS SR.310 M 4 Tahun 2019 tentang persyaratan Teknis Minimal Pupuk Hayati, Pupuk  organik  berbasis  MOL  yang  telah  diproduksi  telah  sesuai  dengan  standar  yaitu memiliki  pH  4-8.

Adapun pertanyaan dari ibu ibu PKK seperti, “mbak, kalau pakai buah buahan atau sayur sayuran apakah bisa”, dan jawabannya adalah bisa, karena pada dasarnya, buah buahan dan sayur sayuran basi merupakan salah satu limbah organik yang dapat menjadi sumber energi untuk starter dengan cara pembuatan yang mirip yakni dihancurkan sampai halus dan seterusnya. Ada juga yang bertanya mengenai pengaplikasian MOL, yakni dengan dilarutkan dengan air dengan perbandingan 1:4.

Pembagian prototype dilakukan di akhir yakni hanya sebanyak 4 botol dengan isi 400 ml kepada perwakilan ibu ibu PKK, dan antusias yang didapat dari ibu ibu cukup tinggi hingga ada yang kehabisan sampel sehingga Nafiza memberikan nomor teleponnya apabila ibu ibu PKK meminta saran ataupun pendampingan dalam pembuatan MOL.

Penulis : Nafiza Nur Maulidiya, Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, TIM II KKN UNDIP 2023/2024
Editor : Nur Ardi

Editor: Nur Ardi, Tim Jateng.net

Baca Lainnya

Feminisme dalam Cengkeraman Patriarki: Wajah Baru Penindasan yang Tersembunyi

24 April 2025 - 12:31 WIB

Feminisme dalam Cengkeraman Patriarki: Wajah Baru Penindasan yang Tersembunyi

7 Masjid Referensi Kajian Sunnah di Semarang

21 Maret 2025 - 06:44 WIB

7 Masjid Referensi Kajian Sunnah di Semarang

PUSPAGA SEMAR Kota Semarang Dorong Keterlibatan Ayah untuk Keluarga yang Lebih Seimbang

9 Maret 2025 - 16:40 WIB

PUSPAGA SEMAR Kota Semarang Dorong Keterlibatan Ayah untuk Keluarga yang Lebih Seimbang

Mahasiswa KKN-T UNDIP Edukasi dan Digitalisasi Pencatatan Transaksi & Stok Barang UMKM di Desa Kembanglangit dengan BukuWarung

3 Maret 2025 - 20:57 WIB

Mahasiswa KKN-T UNDIP Edukasi dan Digitalisasi Pencatatan Transaksi & Stok Barang UMKM di Desa Kembanglangit dengan BukuWarung

Dukung Pendidikan Pasca Bencana, Plan Indonesia Salurkan 1.035 Paket Sekolah di Pekalongan

15 Februari 2025 - 15:56 WIB

Dukung Pendidikan Pasca Bencana, Plan Indonesia Salurkan 1.035 Paket Sekolah di Pekalongan
Trending di Pendidikan