Menu

Mode Gelap
Dukung PMI Penuhi Stok Darah, PT. Indomarco Prismatama Gelar Donor Darah di Semarang Destinasi Wisata Terpopuler dan Tips Perjalanan 2025 Feminisme dalam Cengkeraman Patriarki: Wajah Baru Penindasan yang Tersembunyi 7 Masjid Referensi Kajian Sunnah di Semarang PUSPAGA SEMAR Kota Semarang Dorong Keterlibatan Ayah untuk Keluarga yang Lebih Seimbang Indomaret dan Unilever Bersihkan Masjid At Taqwa di Demak, Ciptakan Suasana Ibadah Nyaman Menyambut Ramadan 2025!

Kuliner

Mahasiswa KKN Undip Ini Memperkenalkan Bekatul, Superfood Kaya Manfaat yang Terlupakan

Avatar photobadge-check

KARANGANYAR – Bekatul dikenal masyakarat sebagai bahan pakan ternak. Padahal, masyarakat dahulu mengonsumsi bekatul untuk dijadikan makanan pokok sehari-hari mengingat harga beras yang mahal. Seiring berjalannya waktu harga beras mulai terjangkau, masyarakat enggan lagi mengonsumsi bekatul. 

Di lain sisi, masyarakat juga mengganggap bekatul adalah makanan yang “jadul” dan memiliki rasa yang pahit. Bekatul sendiri di Desa Pulosari sangat melimpah dikarenakan hasil pertanian yang sebagian besar adalah komoditas padi. 

Bekatul  merupakan bagian dari lapisan luar butir padi yang dihasilkan selama proses penggilingan padi menjadi beras. Tingginya jumlah bekatul di Desa Pulosari tidak diimbangi dengan pengetahuan masyarakat terkait manfaatnya. 

Sadar akan hal tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) 2023/2024, Diva Nabila Auliaputri mahasiswa Biologi Fakultas Sains dan Matematika 2021 mengadakan Program Kerja (Proker) tentang edukasi terkait manfaat pangan fungsional bekatul untuk kesehatan pada Sabtu (27/7/24) di Desa Pulosari.

Acara ini dihadiri ibu-ibu PKK Desa Pulosari pada tanggal 27 Juli 2024 dan bertujuan untuk mengedukasi tentang manfaat bekatul untuk kesehatan guna meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Dalam edukasi ini, materi yang dibahas meliputi pengertian bekatul, kandungan gizi dan manfaat bekatul antara lain kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi, vitamin B (B1, B2, B3, dan B6) untuk berbagai fungsi saraf, asam lemak tidak jenuh untuk menurunkan kolestrol, dan antioksidan (vitamin E) untuk menurunkan resiko penyakit jantung, serta serat yang tinggi untuk mencegah konstipasi/sembelit.

Selama sesi tanya jawab, salah satu peserta mengajukan pertanyaan yang relevan dengan bekatul: “Bagaimana mengolah bekatul agar tidak pahit sehingga dapat dikonsumsi oleh anak jaman sekarang?”. Menanggapi pertanyaan tersebut, narasumber menjelaskan strategi untuk menghilangkan rasa pahit dari bekatul. Yakni dengan mengolahnya menjadi tepung dengan cara disangrai dahulu hingga kecoklatan, lalu dihaluskan, dan kemudian diayak.

Kesadaran dan antusiasme masyarakat terhadap pentingnya manfaat bekatul untuk kesehatan adalah langkah besar menuju peningkatan kualitas hidup. Ibu Dini, salah satu peserta, mengakatan “Saya baru tahu ternyata bekatul punya banyak manfaat. Saya akan coba mulai mengonsumsi bekatul”. Penulis berharap dengan pengetahuan yang telah disampaikan, masyarakat Desa Pulosari akan kembali menjadikan bekatul sebagai bagian dari pola makan sehari-hari mereka. Dengan demikian, kita tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga memanfaatkan potensi lokal untuk kesehatan yang lebih baik.

Editor: Nur Ardi

Editor: Nur Ardi, Tim Jateng.net

Baca Lainnya

Feminisme dalam Cengkeraman Patriarki: Wajah Baru Penindasan yang Tersembunyi

24 April 2025 - 12:31 WIB

Feminisme dalam Cengkeraman Patriarki: Wajah Baru Penindasan yang Tersembunyi

PUSPAGA SEMAR Kota Semarang Dorong Keterlibatan Ayah untuk Keluarga yang Lebih Seimbang

9 Maret 2025 - 16:40 WIB

PUSPAGA SEMAR Kota Semarang Dorong Keterlibatan Ayah untuk Keluarga yang Lebih Seimbang

Mahasiswa KKN-T UNDIP Edukasi dan Digitalisasi Pencatatan Transaksi & Stok Barang UMKM di Desa Kembanglangit dengan BukuWarung

3 Maret 2025 - 20:57 WIB

Mahasiswa KKN-T UNDIP Edukasi dan Digitalisasi Pencatatan Transaksi & Stok Barang UMKM di Desa Kembanglangit dengan BukuWarung

Dukung Pendidikan Pasca Bencana, Plan Indonesia Salurkan 1.035 Paket Sekolah di Pekalongan

15 Februari 2025 - 15:56 WIB

Dukung Pendidikan Pasca Bencana, Plan Indonesia Salurkan 1.035 Paket Sekolah di Pekalongan

Mahasiswa KKN UNDIP Bantu Desa Jiwan! Perbaikan Talud Makin Terencana

11 Februari 2025 - 18:31 WIB

Mahasiswa KKN UNDIP Bantu Desa Jiwan! Perbaikan Talud Makin Terencana
Trending di Pendidikan