Menu

Mode Gelap
Tingkatkan Peluang Usaha, Mahasiswa KKN-T UNDIP Tim-99 Hadirkan Inovasi Ecoblock (Paving Block dari Sampah Plastik) sebagai Sarana Ekstensifikasi Bisnis BUMDes Mahasiswa Polines Borong Medali Emas di Ajang Youth Innovation Forum Malaysia Mahasiswa KKN Undip Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Gizi di Usia Tua Lewat Sosialisasi dan Pengecekan Kesehatan Dorong UMKM Menuju Digitalisasi Pembayaran, Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Edukasi Pembuatan QRIS dan Kebijakan MDR di Dusun Sironjang Semarang Mahasiswa KKN-T Undip Bantu Kenalkan Program OJK Tentang Industri Jasa Keuangan di Desa Sukorejo Kenalkan Biosecurity Peternakan Kambing, Mahasiswa KKN Tematik Undip Berbagi Pengetahuan untuk Peternak dan Masyarakat

Pendidikan

Mahasiswa KKN Tematik Tim 35 Kelompok 2 UNDIP Gelar Edukasi Potensi Buah Pedada sebagai Antioksidan Alami di Desa Tambakbulusan

Avatar photobadge-check


					Foto bersama Mahasiswa KKN Tematik Tim 35 Kelompok 2 Universitas Diponegoro dengan warga Desa Tambakbulusan usai kegiatan sosialisasi. Perbesar

Foto bersama Mahasiswa KKN Tematik Tim 35 Kelompok 2 Universitas Diponegoro dengan warga Desa Tambakbulusan usai kegiatan sosialisasi.

JATENG.NET, DEMAK — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tim 35 Kelompok 2 Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan tema “Potensi Buah Pedada (Sonneratia caseolaris) sebagai Sumber Antioksidan Alami untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat” yang bertempat di Desa Tambakbulusan, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN Tematik yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pengenalan potensi sumber daya lokal yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Buah pedada, yang tumbuh di kawasan mangrove pesisir Tambakbulusan, selama ini dikenal sebatas sebagai buah liar. Namun, buah ini memiliki kandungan gizi tinggi, terutama antioksidan alami, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Dalam kegiatan sosialisasi yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat seperti ibu-ibu kader posyandu, remaja, dan tokoh desa, mahasiswa menyampaikan materi secara interaktif mengenai jenis-jenis antioksidan, peran antioksidan dalam tubuh, serta kandungan bermanfaat dalam buah pedada seperti vitamin C, flavonoid, dan senyawa fenolik. Materi disampaikan menggunakan media presentasi dan leaflet edukatif agar lebih mudah dipahami oleh seluruh peserta.

Untuk mengetahui efektivitas kegiatan, dilakukan pretest dan posttest kepada peserta sebelum dan sesudah sosialisasi. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta terhadap manfaat buah pedada dan pentingnya konsumsi makanan yang mengandung antioksidan. Sebagian besar peserta yang awalnya belum mengetahui bahwa buah pedada bisa bermanfaat bagi kesehatan menjadi lebih tertarik untuk mencoba mengonsumsinya dan mempertimbangkan pengolahannya secara mandiri.

“Saya baru tahu ternyata buah yang sering jatuh di sekitar mangrove ini punya banyak manfaat untuk kesehatan. Ini sangat berguna,” ungkap salah satu peserta sosialisasi.

Ibu Khoidah, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap kegiatan ini. Ia berharap kegiatan sosialisasi semacam ini dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan menjadi bentuk pelatihan kewirausahaan atau UMKM berbasis produk lokal.

“Mahasiswa KKN bukan hanya datang untuk menjalankan program, tapi mereka hadir memberikan wawasan baru yang bisa kami kembangkan ke depan,” ujarnya.

Mahasiswa KKN Tematik Tim 35 Kelompok 2 berharap bahwa melalui kegiatan ini, masyarakat dapat mulai menyadari potensi besar yang dimiliki desa, khususnya dari sisi ekologi dan gizi. Tidak hanya sebagai sumber pangan fungsional, buah pedada juga berpotensi dikembangkan sebagai bahan baku produk bernilai ekonomi seperti sirup, selai, atau minuman kesehatan.

Sosialisasi ini menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pemanfaatan sumber daya lokal yang lestari dan bernilai kesehatan tinggi. Ke depannya, mahasiswa berharap buah pedada tidak hanya dikenal sebagai tanaman khas pesisir, tetapi juga sebagai ikon kesehatan dan kemandirian pangan masyarakat Tambakbulusan.

Oleh: Nabilah Najmah

Editor: Nur Ardi, Tim Jateng.net

Baca Lainnya

Tingkatkan Peluang Usaha, Mahasiswa KKN-T UNDIP Tim-99 Hadirkan Inovasi Ecoblock (Paving Block dari Sampah Plastik) sebagai Sarana Ekstensifikasi Bisnis BUMDes

16 Juli 2025 - 17:39 WIB

Tingkatkan Peluang Usaha, Mahasiswa KKN-T UNDIP Tim-99 Hadirkan Inovasi Ecoblock (Paving Block dari Sampah Plastik) sebagai Sarana Ekstensifikasi Bisnis BUMDes

Mahasiswa Polines Borong Medali Emas di Ajang Youth Innovation Forum Malaysia

10 Juli 2025 - 22:08 WIB

Mahasiswa Polines Borong Medali Emas di Ajang Youth Innovation Forum Malaysia

Mahasiswa KKN Undip Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Gizi di Usia Tua Lewat Sosialisasi dan Pengecekan Kesehatan

10 Juli 2025 - 12:37 WIB

Mahasiswa KKN Undip Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Gizi di Usia Tua Lewat Sosialisasi dan Pengecekan Kesehatan

Dorong UMKM Menuju Digitalisasi Pembayaran, Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Edukasi Pembuatan QRIS dan Kebijakan MDR di Dusun Sironjang Semarang

9 Juli 2025 - 20:44 WIB

Dorong UMKM Menuju Digitalisasi Pembayaran, Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Edukasi Pembuatan QRIS dan Kebijakan MDR di Dusun Sironjang Semarang

Mahasiswa KKN-T Undip Bantu Kenalkan Program OJK Tentang Industri Jasa Keuangan di Desa Sukorejo

8 Juli 2025 - 13:14 WIB

Mahasiswa KKN-T Undip Bantu Kenalkan Program OJK Tentang Industri Jasa Keuangan di Desa Sukorejo
Trending di Berita