Menu

Mode Gelap
Tingkatkan Peluang Usaha, Mahasiswa KKN-T UNDIP Tim-99 Hadirkan Inovasi Ecoblock (Paving Block dari Sampah Plastik) sebagai Sarana Ekstensifikasi Bisnis BUMDes Mahasiswa Polines Borong Medali Emas di Ajang Youth Innovation Forum Malaysia Mahasiswa KKN Undip Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Gizi di Usia Tua Lewat Sosialisasi dan Pengecekan Kesehatan Dorong UMKM Menuju Digitalisasi Pembayaran, Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Edukasi Pembuatan QRIS dan Kebijakan MDR di Dusun Sironjang Semarang Mahasiswa KKN-T Undip Bantu Kenalkan Program OJK Tentang Industri Jasa Keuangan di Desa Sukorejo Kenalkan Biosecurity Peternakan Kambing, Mahasiswa KKN Tematik Undip Berbagi Pengetahuan untuk Peternak dan Masyarakat

Kuliner

Inovatif! Mahasiswa KKN UNDIP Ini Ubah Bekatul Menjadi Puding yang Lezat

Avatar photobadge-check

KARANGANYAR – Bekatul dikenal masyakarat sebagai bahan pakan ternak. Padahal, masyarakat dahulu mengonsumsi bekatul untuk dijadikan makanan pokok sehari-hari mengingat harga beras yang mahal. Seiring berjalannya waktu harga beras mulai terjangkau, masyarakat enggan lagi mengonsumsi bekatul. 

Bekatul sendiri di Desa Pulosari sangat melimpah dikarenakan hasil pertanian yang sebagian besar adalah komoditas padi. Bekatul merupakan bagian dari lapisan luar butir padi yang dihasilkan selama proses penggilingan padi menjadi beras. Tingginya jumlah bekatul di Desa Pulosari tidak diimbangi dengan pengetahuan masyarakat terkait pengolahannya menjadi makanan jadi yang diminati. 

Sadar akan hal tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) 2023/2024, Diva Nabila Auliaputri mahasiswa Biologi Fakultas Sains dan Matematika 2021 mengadakan Program Kerja (Proker) tentang praktik pembuatan puding menggunakan bekatul pada Sabtu (27/7/24).

Bekatul memiliki rasa pahit dan tekstur yang kurang disukai jika dikonsumsi secara langsung oleh masyarakat, sehingga bentuk inovasi agar bekatul lebih disukai dan familiar bagi banyak orang yaitu dalam bentuk pudding. Rasa bekatul bisa lebih disamarkan dengan tambahan bahan lain seperti susu, coklat, dan pisang, sehingga lebih mudah diterima oleh berbagai kalangan, termasuk anak-anak. 

Kombinasi ini memberikan manfaat kesehatan yang lebih lengkap. Pembuatan puding ini juga relatif mudah dibuat dan dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama di lemari pendingin, sehingga menjadikannya pilihan praktis untuk camilan sehat yang bisa disiapkan sebelumnya dan dikonsumsi kapan saja.

Acara ini dihadiri ibu-ibu PKK Desa Pulosari dan bertujuan untuk meningkatkan inovasi produk makanan menggunakan bekatul dan ketertarikan masyarakat untuk mengonsumsi bekatul. Dalam acara ini, mahasiswa mendemokan cara memasak “Puding Pisang Coklat Bekatul”. Bahan yang digunakan yakni 10 sdm tepung bekatul, 5 pisang ambon, 1 jelly plain, 1 agar plain, 3 sachet coklat bubuk instan, 6 sdm gula, 1/2 sdt garam, 500 ml susu, dan 500 ml air. 

Cara pembuatannya mula mula pisang dilumatkan menggunakan garpu, kemudian semua bahan dicampurkan dengan pisang hingga merata. Apabila sudah rata lalu panaskan diatas api sedang hingga berbuih sambil terus diaduk. Masukkan ke dalam cetakan dan tunggu hingga memadat dan puding siap dihidangkan.

Puding bekatul ini memiliki rasa familiar bagi banyak orang dan dapat membantu meningkatkan penerimaan bekatul yang lebih baik di masyarakat. Ibu Siti, salah satu peserta, mengakatan “Saya baru tahu ternyata bekatul dapat diolah menjadi makanan puding dan cara pembuatannya sederhana serta praktis”. 

Secara keseluruhan, puding dari bekatul menawarkan cara yang praktis dan bergizi untuk mengonsumsi bekatul, menjadikannya pilihan yang cerdas untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Penulis berharap dengan pengetahuan yang telah disampaikan, masyarakat Desa Pulosari akan kembali menjadikan bekatul sebagai bagian dari pola makan sehari-hari mereka. Dengan demikian, kita tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga memanfaatkan potensi lokal untuk kesehatan yang lebih baik.

Editor: Nur Ardi

Editor: Nur Ardi, Tim Jateng.net

Baca Lainnya

Tingkatkan Peluang Usaha, Mahasiswa KKN-T UNDIP Tim-99 Hadirkan Inovasi Ecoblock (Paving Block dari Sampah Plastik) sebagai Sarana Ekstensifikasi Bisnis BUMDes

16 Juli 2025 - 17:39 WIB

Tingkatkan Peluang Usaha, Mahasiswa KKN-T UNDIP Tim-99 Hadirkan Inovasi Ecoblock (Paving Block dari Sampah Plastik) sebagai Sarana Ekstensifikasi Bisnis BUMDes

Mahasiswa Polines Borong Medali Emas di Ajang Youth Innovation Forum Malaysia

10 Juli 2025 - 22:08 WIB

Mahasiswa Polines Borong Medali Emas di Ajang Youth Innovation Forum Malaysia

Mahasiswa KKN Undip Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Gizi di Usia Tua Lewat Sosialisasi dan Pengecekan Kesehatan

10 Juli 2025 - 12:37 WIB

Mahasiswa KKN Undip Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Gizi di Usia Tua Lewat Sosialisasi dan Pengecekan Kesehatan

Dorong UMKM Menuju Digitalisasi Pembayaran, Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Edukasi Pembuatan QRIS dan Kebijakan MDR di Dusun Sironjang Semarang

9 Juli 2025 - 20:44 WIB

Dorong UMKM Menuju Digitalisasi Pembayaran, Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Edukasi Pembuatan QRIS dan Kebijakan MDR di Dusun Sironjang Semarang

Mahasiswa KKN-T Undip Bantu Kenalkan Program OJK Tentang Industri Jasa Keuangan di Desa Sukorejo

8 Juli 2025 - 13:14 WIB

Mahasiswa KKN-T Undip Bantu Kenalkan Program OJK Tentang Industri Jasa Keuangan di Desa Sukorejo
Trending di Berita