Menu

Mode Gelap
Hukum Humaniter Internasional dalam Konteks Perang Modern Deteksi Dini Kolesterol, Mahasiswi KKN-T UNDIP Adakan Cek Kesehatan Gratis bagi Warga Desa Tambakbulusan Wujudkan Transformasi Digital UMKM, Mahasiswa KKN-T UNDIP Lakukan Optimalisasi Digital Marketing dan Branding untuk Tingkatkan Daya Saing pada UKM Terasi Sedap Rasa Mahasiswi KKN UNDIP Adakan Edukasi Pemilahan Sampah dan Pemanfaatan Limbah untuk Ibu Rumah Tangga dan Pelaku UMKM di Desa Tambak Bulusan Inovatif! Mahasiswi KKN UNDIP Manfaatkan Daun Mangrove untuk Pembuatan Sabun Cair Ramah Lingkungan di Desa Tambak Bulusan, Demak Wujudkan Transformasi UMKM, Mahasiswa KKN-T UNDIP Lakukan Pemberdayaan Melalui Diversifikasi Produk, Pemasaran Digital, Sertifikasi Produk, dan Penerbitan Izin Usaha untuk Tingkatkan Daya Saing pada UKM Terasi Sedap Rasa

Kuliner

Inovatif! Mahasiswa KKN UNDIP Ini Ubah Bekatul Menjadi Puding yang Lezat

Avatar photobadge-check

KARANGANYAR – Bekatul dikenal masyakarat sebagai bahan pakan ternak. Padahal, masyarakat dahulu mengonsumsi bekatul untuk dijadikan makanan pokok sehari-hari mengingat harga beras yang mahal. Seiring berjalannya waktu harga beras mulai terjangkau, masyarakat enggan lagi mengonsumsi bekatul. 

Bekatul sendiri di Desa Pulosari sangat melimpah dikarenakan hasil pertanian yang sebagian besar adalah komoditas padi. Bekatul merupakan bagian dari lapisan luar butir padi yang dihasilkan selama proses penggilingan padi menjadi beras. Tingginya jumlah bekatul di Desa Pulosari tidak diimbangi dengan pengetahuan masyarakat terkait pengolahannya menjadi makanan jadi yang diminati. 

Sadar akan hal tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) 2023/2024, Diva Nabila Auliaputri mahasiswa Biologi Fakultas Sains dan Matematika 2021 mengadakan Program Kerja (Proker) tentang praktik pembuatan puding menggunakan bekatul pada Sabtu (27/7/24).

Bekatul memiliki rasa pahit dan tekstur yang kurang disukai jika dikonsumsi secara langsung oleh masyarakat, sehingga bentuk inovasi agar bekatul lebih disukai dan familiar bagi banyak orang yaitu dalam bentuk pudding. Rasa bekatul bisa lebih disamarkan dengan tambahan bahan lain seperti susu, coklat, dan pisang, sehingga lebih mudah diterima oleh berbagai kalangan, termasuk anak-anak. 

Kombinasi ini memberikan manfaat kesehatan yang lebih lengkap. Pembuatan puding ini juga relatif mudah dibuat dan dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama di lemari pendingin, sehingga menjadikannya pilihan praktis untuk camilan sehat yang bisa disiapkan sebelumnya dan dikonsumsi kapan saja.

Acara ini dihadiri ibu-ibu PKK Desa Pulosari dan bertujuan untuk meningkatkan inovasi produk makanan menggunakan bekatul dan ketertarikan masyarakat untuk mengonsumsi bekatul. Dalam acara ini, mahasiswa mendemokan cara memasak “Puding Pisang Coklat Bekatul”. Bahan yang digunakan yakni 10 sdm tepung bekatul, 5 pisang ambon, 1 jelly plain, 1 agar plain, 3 sachet coklat bubuk instan, 6 sdm gula, 1/2 sdt garam, 500 ml susu, dan 500 ml air. 

Cara pembuatannya mula mula pisang dilumatkan menggunakan garpu, kemudian semua bahan dicampurkan dengan pisang hingga merata. Apabila sudah rata lalu panaskan diatas api sedang hingga berbuih sambil terus diaduk. Masukkan ke dalam cetakan dan tunggu hingga memadat dan puding siap dihidangkan.

Puding bekatul ini memiliki rasa familiar bagi banyak orang dan dapat membantu meningkatkan penerimaan bekatul yang lebih baik di masyarakat. Ibu Siti, salah satu peserta, mengakatan “Saya baru tahu ternyata bekatul dapat diolah menjadi makanan puding dan cara pembuatannya sederhana serta praktis”. 

Secara keseluruhan, puding dari bekatul menawarkan cara yang praktis dan bergizi untuk mengonsumsi bekatul, menjadikannya pilihan yang cerdas untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Penulis berharap dengan pengetahuan yang telah disampaikan, masyarakat Desa Pulosari akan kembali menjadikan bekatul sebagai bagian dari pola makan sehari-hari mereka. Dengan demikian, kita tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga memanfaatkan potensi lokal untuk kesehatan yang lebih baik.

Editor: Nur Ardi

Editor: Nur Ardi, Tim Jateng.net

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Hukum Humaniter Internasional dalam Konteks Perang Modern

6 Januari 2025 - 12:53 WIB

Hukum Humaniter Internasional dalam Konteks Perang Modern

Deteksi Dini Kolesterol, Mahasiswi KKN-T UNDIP Adakan Cek Kesehatan Gratis bagi Warga Desa Tambakbulusan

24 Desember 2024 - 09:03 WIB

Deteksi Dini Kolesterol, Mahasiswi KKN-T UNDIP Adakan Cek Kesehatan Gratis bagi Warga Desa Tambakbulusan

Mahasiswi KKN UNDIP Adakan Edukasi Pemilahan Sampah dan Pemanfaatan Limbah untuk Ibu Rumah Tangga dan Pelaku UMKM di Desa Tambak Bulusan

23 Desember 2024 - 14:41 WIB

Mahasiswi KKN UNDIP Adakan Edukasi Pemilahan Sampah dan Pemanfaatan Limbah untuk Ibu Rumah Tangga dan Pelaku UMKM di Desa Tambak Bulusan

Wujudkan Transformasi UMKM, Mahasiswa KKN-T UNDIP Lakukan Pemberdayaan Melalui Diversifikasi Produk, Pemasaran Digital, Sertifikasi Produk, dan Penerbitan Izin Usaha untuk Tingkatkan Daya Saing pada UKM Terasi Sedap Rasa

23 Desember 2024 - 11:38 WIB

Wujudkan Transformasi UMKM, Mahasiswa KKN-T UNDIP Lakukan Pemberdayaan Melalui Diversifikasi Produk, Pemasaran Digital, Sertifikasi Produk, dan Penerbitan Izin Usaha untuk Tingkatkan Daya Saing pada UKM Terasi Sedap Rasa

Digitalisasi Pendidikan, Peneliti Usung Fitur Chat Genshin Impact dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

18 Desember 2024 - 17:26 WIB

Digitalisasi Pendidikan, Peneliti Usung Fitur Chat Genshin Impact dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
Trending di Pendidikan