JATENG.NET, REMBANG — Penelitian ini dilaksanakan di Desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang, pada bulan Juli hingga Agustus 2025 sebagai bagian dari pelaksanaan program kerja individu Kuliah Kerja Nyata (KKN). Tahapan kegiatan dimulai dari pelatihan Tari Andrawina khas Punjulharjo Rembang hingga pembuatan video sinematografi yang dilakukan secara benar dan tepat. Kegiatan diawali dengan dua tahapan utama, yaitu observasi lapangan dan studi pustaka.
Observasi lapangan dilakukan untuk memperoleh gambaran nyata mengenai kondisi sosial budaya masyarakat Desa Punjulharjo, khususnya potensi kesenian Tari Andrawina sebagai media promosi desa wisata.
Sementara itu, studi pustaka dilakukan untuk memperkuat landasan konseptual dengan menggunakan referensi berupa buku, jurnal ilmiah, laporan penelitian terdahulu, dan dokumen relevan yang membahas seni pertunjukan, promosi desa wisata, serta teknik sinematografi.
Tahap selanjutnya adalah menyiapkan materi dalam bentuk media presentasi PowerPoint dan leaflet yang dirancang agar mudah dipahami masyarakat. Materi tersebut berisi dua komponen utama.
Pertama, penjelasan mengenai pentingnya pengembangan Tari Andrawina sebagai identitas budaya lokal dan sarana promosi desa wisata. Kedua, uraian mengenai tahapan pembuatan karya sinematografi, mulai dari perencanaan konsep, teknik pengambilan gambar, hingga penyuntingan video agar menghasilkan dokumentasi tari yang berkualitas dan menarik.
Usai penyusunan materi, kegiatan berikutnya adalah sosialisasi dan pelatihan, yang melibatkan Pemerintah Desa Punjulharjo, pengelola Pantai Karangjahe, paguyuban seni dan kuliner, serta Karang Taruna. Sosialisasi ini dilaksanakan melalui pemaparan materi dan praktik langsung.
Dalam praktik, peserta dilatih untuk memahami dasar-dasar sinematografi serta mempraktikkan pengambilan gambar Tari Andrawina. Peneliti bertindak sebagai fasilitator dengan memberikan pendampingan teknis agar peserta mampu mengaplikasikan teori ke dalam praktik nyata.
Melalui metode ini, pengetahuan yang diperoleh masyarakat tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga aplikatif. Dengan adanya dokumentasi sinematografi Tari Andrawina, diharapkan potensi seni budaya Desa Punjulharjo dapat lebih dikenal luas serta berkontribusi terhadap promosi dan pengembangan desa wisata setempat.











