JATENG.NET, SUKOHARJO — Pada 7 Februari 2025, mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro (Undip) yang tengah melaksanakan pengabdian di Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, berhasil menyelesaikan peta distribusi Bank Sampah Unit (BSU). Peta ini dirancang sebagai panduan untuk memetakan persebaran BSU milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan telah resmi diterima oleh pihak BUMDes Desa Mulur.
Salah satu mahasiswa yang berperan dalam pembuatan peta ini adalah Farras Abyan Santosa, mahasiswa dari Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Geodesi, Universitas Diponegoro. Dengan keahliannya di bidang pemetaan dan survei, Farras berkontribusi dalam pengolahan data spasial, pemetaan titik lokasi BSU, serta penyusunan peta distribusi Bank Sampah Unit di Desa Mulur.
Peta ini disusun untuk mempermudah masyarakat dan pengunjung dalam mengetahui lokasi Bank Sampah Unit (BSU) yang tersebar di berbagai wilayah desa. Secara keseluruhan, Desa Mulur memiliki 20 BSU, yang terdiri dari 15 BSU RT yang tersebar di sejumlah RT di Desa Mulur, serta 5 BSU Instansi yang telah menjalin kemitraan dengan beberapa lembaga pendidikan, seperti SDN 4 Mulur, MIM Kramat, dan MTsN 3 Sukoharjo.
Menurut Farras Abyan Santosa, pembuatan peta ini menggunakan metode pemetaan geospasial berbasis data, yang memungkinkan penyajian informasi dengan lebih akurat dan terstruktur.
Dengan adanya peta ini, masyarakat tidak hanya dapat menemukan lokasi BSU dengan lebih mudah, tetapi juga lebih termotivasi untuk memanfaatkan dan berpartisipasi dalam sistem pengelolaan sampah yang telah tersedia di desa.
Di sisi lain, Bu Nisa, pegawai BUMDes yang bertanggung jawab dalam bidang Bank Sampah, mengungkapkan bahwa keberadaan peta ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam menabung sampah di BSU terdekat. Menurutnya, semakin banyak warga yang terlibat, semakin besar manfaat yang bisa diperoleh, baik bagi masyarakat sebagai penabung maupun bagi BUMDes sebagai pengelola.
“Sampah yang dikumpulkan dan ditabung akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak, sehingga sistem pengelolaan sampah desa dapat berkembang dan berkelanjutan,” jelasnya.
Pihak BUMDes Desa Mulur menyambut baik inisiatif ini, karena peta distribusi BSU ini sangat membantu dalam pengelolaan sistem pengelolaan sampah desa, baik untuk pemantauan operasional BSU, penempatan unit baru yang lebih optimal, hingga meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah berbasis lingkungan.
Dengan adanya peta distribusi Bank Sampah Unit ini, diharapkan warga Desa Mulur dapat lebih mudah mengakses informasi mengenai lokasi BSU secara spasial, baik di tingkat RT maupun yang telah bermitra dengan berbagai instansi. Hal ini akan mendukung sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif, terorganisir, dan berkelanjutan di desa.
Editor: Nur Ardi, Tim Jateng.net