JATENG.NET, SEMARANG — Kelompok 37 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang kembali menghadirkan inovasi menarik melalui program kerja bertema “Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi”. Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Tlogo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang ini diikuti oleh warga dan ibu-ibu PKK dengan antusias tinggi.
Program ini bertujuan memberikan solusi kreatif terhadap permasalahan lingkungan, khususnya pengelolaan limbah minyak jelantah rumah tangga yang sering dibuang sembarangan dan mencemari tanah maupun air. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKN memberikan penjelasan tentang bahaya limbah minyak jelantah serta manfaat ekonomis apabila diolah menjadi produk bernilai jual seperti lilin aromaterapi.
Peserta kemudian diajak secara langsung untuk mempraktikkan proses pembuatan lilin aromaterapi, mulai dari penyaringan minyak jelantah, pencampuran bahan lilin, pemberian aroma esensial, hingga proses pencetakan. Hasilnya, lilin yang dihasilkan tidak hanya berfungsi sebagai pengharum ruangan, tetapi juga memiliki efek relaksasi yang menenangkan dan bernilai jual tinggi.
Kegiatan ini juga menjadi wadah edukatif bagi masyarakat Desa Tlogo untuk lebih kreatif dan peduli terhadap lingkungan. Dengan mengubah limbah menjadi produk bermanfaat, warga diharapkan mampu membuka peluang usaha baru berbasis daur ulang dan ekonomi hijau.
Melalui program ini, Kelompok 37 KKN UPGRIS menunjukkan bahwa inovasi sederhana dapat memberikan dampak besar bagi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Ke depan, mahasiswa berharap pelatihan ini dapat menjadi kegiatan berkelanjutan yang melibatkan lebih banyak warga desa.