KKN-T IDBU 79 UNDIP Tim 4 Integrated Farming Memberikan Inovasi Pertanian Berkelanjutan: Budidaya Maggot, Pupuk Bokashi, dan Ikan Beku Siap Jual untuk Dukung Ketahanan Pangan Petani Kradenan

Avatar photo

- Editorial Team

Kamis, 14 Agustus 2025 - 19:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sosialisasi dan demonstrasi budidaya maggot dan ikan beku siap jual oleh mahasiswa KKN-T IDBU 79 UNDIP Tim 4 Integrated Farming setelah melaksanakan sosialisasi

Sosialisasi dan demonstrasi budidaya maggot dan ikan beku siap jual oleh mahasiswa KKN-T IDBU 79 UNDIP Tim 4 Integrated Farming setelah melaksanakan sosialisasi

Semarang, 08 Agustus 2025 – Tim 4 Integrated Farming telah berhasil menghadirkan beberapa inovasi kepada Kelompok Tani Hutan Alam Lestari Desa Kradenan, Kabupaten Grobogan. Program unggulan yang diusung meliputi demonstrasi dan sosialisasi budidaya maggot,  pembuatan produk ikan beku siap jual dan pembuatan pupuk bokashi.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan juga memberdayakan petani lokal melalui pendekatan pertanian terpadu. Inovasi pertama yang diperkenalkan adalah budidaya maggot sebagai alternatif pakan ternak ramah lingkungan serta untuk menangani limbah rumah tangga. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi dan dilanjutkan praktik langsung oleh mahasiswa kepada anggota KTH Alam Lestari dan juga ibu-ibu PKK.

“Awalnya hanya budidaya maggot di tong, sebenarnya berkembang tetapi maggotnya naik-naik terus, jadi dengan adanya demonstrasi dan pemberian alat yang lebih lengkap dari KKN UNDIP sangat membantu keberlanjutan budidaya maggot kami kedepannya” Ujar Ibu Nurul sebagai salah satu anggota KTH Alam Lestari.

Ditanggal yang sama dengan sosialisasi dan demonstrasi budidaya maggot yaitu 12 Juli 2025, Tim 4 Integrated Farming juga mengadakan demonstrasi pembuatan ikan beku siap jual. Sosialisasi ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan nilai jual produk KTH Alam Lestari dan juga dapat memperpanjang daya simpan hasil panen. Kegiatan ini juga diawali dengan sosialisasi lalu dilanjutkan oleh demonstrasi yang dilakukan mahasiswa secara langsung, bagaimana cara mengolah produk ikan beku siap jual ini.

Sosialisasi dan demonstrasi budidaya maggot dan ikan beku oleh mahasiswa KKN-T IDBU 79 UNDIP Tim 4 Integrated Farming.

Tanggal 19 Juli 2025 Tim 4 Integrated Farming mengadakan sosialisasi dan demonstrasi mengenai pupuk bokashi yang dihadiri oleh sekretaris kecamatan kradenan, perwakilan perhutani Kradenan, dan juga sasaran utama sosialisasi yaitu Kelompok Tani Hutan Alam Lestari Desa Kradenan, Grobogan.

Baca Juga:  Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Mikroorganisme Lokal (MOL), Si Pupuk Organik Kaya Manfaat

Inovasi Pupuk Bokashi ini bertujuan untuk pengurangan penggunaan pupuk berbahan kimia serta sebagai upaya memanfaatkan limbah peternakan dan pertanian yang dihasilkan oleh KTH Alam Lestari. Limbah yang dihasilkan berupa kotoran ternak dan baglog atau bekas media tanam jamur. Sosialisasi serta demonstrasi pembuatan pupuk bokashi dilakukan bersama anggota KTH agar pupuk bokashi dapat diterapkan secara mandiri dalam jangka panjang. 

Demonstrasi pembuatan pupuk bokashi.

Pupuk bokashi yang diperkenalkan pada kegiatan ini dibuat dari campuran kotoran sapi, limbah baglog jamur, dan sekam padi dengan perbandingan 3:2:1. Bahan-bahan tersebut difermentasi menggunakan larutan bioaktivator EM4 dan molase yang diencerkan dengan air, kemudian disemprotkan ke campuran bahan sebelum dimasukkan ke dalam compost bag. Proses fermentasi berlangsung selama 4–7 minggu, dengan pengecekan suhu ideal antara 40–50°C setiap 2–3 hari disertai dengan penyemprotan bioaktivator. Pupuk bokashi yang proses fermentasinya berhasil memiliki ciri berwarna coklat tua, bertekstur remah, berbau tanah segar, dan mengandung unsur hara yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.

Pupuk Bokashi hasil uji coba Tim Integrated Farming.

Selain menghasilkan produk, KKN-T IDBU 79 UNDIP TIM 4 Integrated Farming juga memberikan panduan singkat berupa leaflet dan booklet mengenai ketiga inovasi tersebut kepada KTH Alam Lestari, yang mana dapat digunakan sebagai panduan agar KTH Alam Lestari Desa Kradenan dapat membuat produk tersebut kedepannya. Selama pelaksanaan program kegiatan sosialisasi dan demonstrasi ini dilakukan secara bertahap dan adanya monitoring yang dilakukan. Harapannya inovasi-inovasi yang diberikan tidak hanya memberi solusi jangka pendek, tetapi juga mampu memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi warga desa.

Follow WhatsApp Channel www.jateng.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Perempuan dan Pendidikan: Dari Sejarah ke Harapan Masa Depan
FT UNDIP Lewat Rewearth 2025 Salurkan Ribuan Pakaian ke Komunitas Sosial di Semarang
Dosen yang Menyalakan Logika: Ketika Filsafat Jadi Gaya Hidup di Kelas
Kanker Payudara: Mengintip ‘Sel Nakal’ dari Dekat! Rahasia di Balik Biomedis Tumor dan Harapan Pengobatan Masa Depan
Olahraga untuk Investasi Tulang Masa Depan: Apakah Semua Olahraga Bikin Tinggi?
CFD Perdana Comal, Saat Warga Akhirnya Menikmati Jalanan yang Biasanya Hanya Dilewati
SDN Gedanganak 02 Catat Prestasi! Aji Darma Juara 1 Olimpiade Teknologi Tingkat Kabupaten
Sinergi Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang dan Warga Krajan Tingkatkan Kesehatan Balita hingga Lansia
Berita ini 95 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 10 Desember 2025 - 07:09 WIB

Perempuan dan Pendidikan: Dari Sejarah ke Harapan Masa Depan

Jumat, 5 Desember 2025 - 14:21 WIB

FT UNDIP Lewat Rewearth 2025 Salurkan Ribuan Pakaian ke Komunitas Sosial di Semarang

Kamis, 4 Desember 2025 - 13:54 WIB

Dosen yang Menyalakan Logika: Ketika Filsafat Jadi Gaya Hidup di Kelas

Selasa, 2 Desember 2025 - 13:35 WIB

Kanker Payudara: Mengintip ‘Sel Nakal’ dari Dekat! Rahasia di Balik Biomedis Tumor dan Harapan Pengobatan Masa Depan

Selasa, 2 Desember 2025 - 12:39 WIB

Olahraga untuk Investasi Tulang Masa Depan: Apakah Semua Olahraga Bikin Tinggi?

Berita Terbaru

Pendidikan

Perempuan dan Pendidikan: Dari Sejarah ke Harapan Masa Depan

Rabu, 10 Des 2025 - 07:09 WIB