SEMARANG – Selain fokus pada pengembangan ekonomi, Kelompok Kuliah Kerja Nyata 40 dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) di Desa Karangtengah, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan melalui program daur ulang yang inovatif. Mahasiswa menggelar pelatihan Pembuatan Lampion dari Galon Air Bekas yang bertujuan mengurangi sampah plastik sekaligus menumbuhkan kreativitas warga.
Kegiatan ini menjadi kelanjutan dari program kerja KKN Kelompok 40 yang bertekad memberdayakan masyarakat desa. Sampah plastik, khususnya galon air minum bekas, merupakan salah satu jenis limbah yang sulit terurai. Mahasiswa KKN melihat galon bekas memiliki potensi bentuk yang unik untuk dijadikan hiasan dekoratif.
Rifqi Alan selaku Ketua Kelompok KKN 40 menjelaskan bahwa inisiatif ini bukan hanya tentang daur ulang, tetapi juga tentang menciptakan kesadaran lingkungan.
“Sampah plastik, terutama galon bekas, menumpuk dan mencemari lingkungan. Melalui pelatihan lampion ini, kami ingin membuktikan bahwa sampah bisa diubah menjadi barang yang indah dan fungsional,” kata [Nama Ketua Kelompok Anda]. “Kami melibatkan pemuda dan Ibu-ibu desa untuk bersama-sama berkreasi, mengubah limbah menjadi lampion dekoratif yang bisa dipakai sebagai hiasan rumah atau acara desa.”
Kolaborasi Seni dan Lingkungan
Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan teknik memotong, mengecat, dan merangkai potongan galon bekas, yang dikombinasikan dengan berbagai bahan sederhana lainnya seperti stik es krim atau pita, sehingga menghasilkan lampion dengan motif dan warna yang beragam. Antusiasme peserta terlihat jelas dari hasil karya lampion yang unik dan menawan.
Kepala Ibu-ibu PKK, Ibu Yuni, menyambut positif program ini.
“Kami sangat mengapresiasi upaya kreatif dari adik-adik UPGRIS ini. Selain membuat lingkungan kami lebih bersih karena sampah galon berkurang, pelatihan ini juga memberikan keterampilan baru yang bernilai seni bagi warga. Hasil lampion ini bahkan bisa menjadi cinderamata atau dekorasi khas Desa Karangtengah ke depannya.”
Program ini memperkuat tema KKN Kelompok 40 yang tidak hanya berfokus pada ekonomi, tetapi juga mencakup aspek pemberdayaan masyarakat melalui keterampilan praktis dan kepedulian lingkungan. Mahasiswa berharap keahlian membuat lampion ini dapat diteruskan, sehingga Karangtengah memiliki unit usaha kecil yang fokus pada kerajinan daur ulang.
Diharapkan, dengan adanya pelatihan ini, masyarakat Desa Karangtengah dapat lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah dan terus berinovasi dalam menciptakan produk bernilai jual dari barang bekas.