Usaha Perikanan Minimalis Bernilai Ekonomis! Mahasiswa KKN UNDIP Edukasi Cara Budidaya Ikan dan Sayuran dalam Ember (Budikdamber) Skala Rumah Tangga

Avatar photo

- Editorial Team

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 15:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JATENG.NET, SUKOHARJO – Di dalam era ketidakpastian pasokan pangan, budidaya ikan muncul sebagai solusi kreatif untuk meningkatkan ketahanan pangan. 

Usaha Perikanan Minimalis Bernilai Ekonomis! Mahasiswa KKN UNDIP Edukasi Cara Budidaya Ikan dan Sayuran dalam Ember (Budikdamber) Skala Rumah Tangga

Pada hari Minggu, 28 Juli 2024, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro Semarang Tahun Akademik 2023/2024 melaksanakan program monodisiplin mengenai budidaya ikan dalam ember atau sering dikenal dengan sebutan budikdamber. 

Pelaksanaan program tersebut ditujukan kepada ibu – ibu kelompok wanita tani (KWT) yang berlangsung di halaman belakang Balai Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.

Ikan merupakan komoditas penting bagi kehidupan manusia. Ikan termasuk kedalam kelompok hewan bertulang belakang yang hidup di dalam air dan memiliki insang yang dimanfaatkan untuk mengambil oksigen yang terlarut dalam air. 

Sebenernya ikan dapat dibudidayakan dimana saja tergantung dari tempat apakah mampu memberi suplai oksigen yang cukup atau tidak. Akan tetapi, umumnya budidaya perikanan membutuhkan lahan yang luas dan sarana prasarana yang memadai. 

Hal tersebut, sering menjadi kendala bagi beberapa warga masyarakat khususnya masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan yang padat penduduk dan lahan sempit. Maka dari itu, munculah solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi kendala tersebut yaitu dengan menggunakan teknik budidaya dalam ember.

BUDIKDAMBER merupakan singkatan dari Budidaya Ikan dalam Ember. Metode ini merupakan metode ramah lingkungan dengan menggabungkan antara sistem budidaya ikan dan budidaya sayuran di dalam satu wadah, hal tersebut memiliki tujuan untuk menciptakan solusi kreatif dan berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan gizi dan pangan. 

Budidaya dengan teknik budikdamber ini memiliki berbagai manfaat seperti menghemat pemanfaatan lahan, menghemat biaya, meningkatkan efisiensi pemanfaatan unsur hara oleh tanaman dari sisa pakan dan kotoran ikan, mengangkat perekonomian masyarakat melalui sistem budidaya ikan dalam ember, membangun kesadaran akan pentingnya lingkungan yang sehat, serta mampu menghasilkan dua produk sekaligus yaitu tanaman dan ikan. 

Selain dari segi manfaat pangan, teknik budidaya budikdamber ini juga memiliki dampak positif pada pengembangan keterampilan ibu – ibu kelompok wanita tani tentang teknik bercocok tanam, manajemen lingkungan akuakultur, serta tanggung jawab dalam merawat ikan dan tanaman. 

Hal yang perlu diperhatikan yaitu : 

1. Jenis Ikan : jenis ikan yang cocok dibudidayakan yaitu ikan yang tahan dengan kadar oksigen rendah. Contohnya yaitu ikan lele, ikan patin, ikan gurame, ikan gabus, dan ikan betok.

2. Jenis Tanaman : jenis tanaman yang digunakan harus disesuaikan dengan media tanam yang akan dipakai, misalnya arang digunakan untuk sayuran bayam, kangkung, dan genjer.

Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat budikdamber yaitu : 

1. Ember ukuran 80 L

Baca Juga:  Dorong UMKM Menuju Digitalisasi Pembayaran, Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Edukasi Pembuatan QRIS dan Kebijakan MDR di Dusun Sironjang Semarang

2. Gelas Plastik 10 – 12 biji

3. Arang Batok Kelapa

4. Benih Ikan

5. Bibit Sayuran

6. Tang

7. Kawat

8. Solder

Cara pembuatan budikdamber yaitu : 

1. Gelas plastik diberi lubang untuk sirkulasi air, kemudian isi dengan arang batok kelapa dan bibit sayuran

2. Model kait dari potongan kawat agar gelas bisa digantung dipinggir ember atau lubangi bagian tutup ember seukuran gelas plastik agar gelas plastik dapat masuk ke dalam lubang tersebut

3. Isi ember dengan air 60 liter dan diendapkan selama 1 – 2 hari. Setelah itu, masukkan bibit ikan lele ukuran 5 – 12 cm ke dalam ember dengan kepadatan 50 – 100 ekor

4. Masukkan kangkung bagian bawah dan kayu arang sebagai media tanam kangkung ke dalam gelas plastik yang sudah disusun di pinggir ember

5. Maintenance ikan dan sayuran hingga panen. 

Pemanenan ikan lele dilakukan dalam jangka waktu 2 bulan apabila benih ikan bagus dan diberi pakan yang berkualitas. Cara panen ikan lele diawali dengan menguras airnya terlebih dahulu kemudian diserok. 

Pemanenan sayur kangkung yaitu 14 – 21 hari sejak masa tanam sayuran, pemanenan sayur kangkung dilakukan dengan cara memotong bagian tengah dengan menyisakan bagian bawah tunas atau akar kangkung. Hal tersebut bertujuan agar kangkung bisa tumbuh kembali. 

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pembudidaya harus memperhatikan proses pemeliharaan budikdamber yaitu dengan cara meletakkan ember di lokasi yang terpapar sinar matahari secara langsung, membuang daun yang terkena kutu atau yang terlihat layu, memberi pakan ikan sesuai ukurannya yaitu 2 – 3 kali sehari, mengganti air secara berkala antara 10 – 14 hari sekali, saat sayuran bertambah besar tambahkan air hingga mencapai leher ember.

Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek praktik saja, akan tetapi mampu mendorong masyarakat untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam mengatasi masalah ketahanan pangan. Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan, budikdamber telah menjadi alternatif yang menarik dengan menggabungkan budidaya ikan dan sayuran dalam ruang yang terbatas. 

Pendekatan tersebut mampu meningkatkan nilai gizi khususnya protein hewani yang bernilai tinggi bagi masyarakat. 

Metode ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memiliki akses terhadap sumber protein berkualitas dan memanfaatkannya sebagai sumber penghasilan tambahan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Penulis: Akilla Fajar Shanes Fasya
Prodi: Akuakultur
Fakultas: Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas: Universitas Diponegoro Semarang

DPL:

  1. Farid Agushybana, S.KM., DEA., Ph.D. 
  2. Muhamad Azhar S.H, LL.M.
  3. Maharani Patria Ratna, S.S., M.Hum.
Editor: Januardi
Follow WhatsApp Channel www.jateng.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Sinergi Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang dan Warga Krajan Tingkatkan Kesehatan Balita hingga Lansia
Analisis Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Industri Properti di PT. Musawa Jaya Perkasa
Bekal Dunia Kerja, Mahasiswa Manajemen UPGRI Semarang Ikuti Magang di PT Pegadaian Kanwil XI Semarang
Mahasiswa ICS 2025 Lestarikan Budaya dan Lingkungan Lewat Batik & Wayang Kulit di Yogyakarta
Kolaborasi Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang dan Warga Desa Campurejo, Sukseskan Program Bank Sampah
Mahasiswa UPGRIS Magang di Disnakertrans, Pelajari Strategi Publikasi dan Komunikasi Publik
Mahasiswa UPGRIS Dapatkan Pengalaman Nyata Dunia Kerja dengan Pelajari Manajemen Sumber Daya Manusia dan Operasional di Daop 4 PT. Kereta Api Indonesia selama 3 Bulan!
Mahasiswa Universitas PGRI Semarang Magang di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 4 Semarang, Belajar Dunia Kerja Profesional
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 15 November 2025 - 14:06 WIB

Sinergi Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang dan Warga Krajan Tingkatkan Kesehatan Balita hingga Lansia

Jumat, 7 November 2025 - 18:52 WIB

Analisis Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Industri Properti di PT. Musawa Jaya Perkasa

Rabu, 5 November 2025 - 17:15 WIB

Bekal Dunia Kerja, Mahasiswa Manajemen UPGRI Semarang Ikuti Magang di PT Pegadaian Kanwil XI Semarang

Selasa, 4 November 2025 - 13:36 WIB

Mahasiswa ICS 2025 Lestarikan Budaya dan Lingkungan Lewat Batik & Wayang Kulit di Yogyakarta

Selasa, 28 Oktober 2025 - 14:27 WIB

Kolaborasi Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang dan Warga Desa Campurejo, Sukseskan Program Bank Sampah

Berita Terbaru