Mengenali Warisan Tenun Desa Pakumbulan dan Tantangan Bisnis Digital bersama Mahasiswa KKN UNDIP 2024

Avatar photo

- Editorial Team

Senin, 12 Agustus 2024 - 14:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mengenali Warisan Tenun Desa Pakumbulan dan Tantangan Bisnis Digital bersama Mahasiswa KKN UNDIP 2024

Mengenali Warisan Tenun Desa Pakumbulan dan Tantangan Bisnis Digital bersama Mahasiswa KKN UNDIP 2024

Mengenali Warisan Tenun Desa Pakumbulan dan Tantangan Bisnis Digital bersama Mahasiswa KKN UNDIP 2024

JATENG.NET, PEKALONGAN (09/08/24) — Desa Pakumbulan, terletak di Kecamatan Buaran, Kabupaten, Pekalongan, Jawa Tengah, dikenal baik dengan kayanya warisan tenun. Usaha pertenunan menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) telah menjadi faktor integral kehidupan masyarakat Pakumbulan, bahkan sejak tahun 1970-an. 

Produksi kain tenun yang awalnya berupa kain mori untuk batik, berkembang menjadi sarung tenun palekat, kain kasa, hingga kain berbahan eceng gondok. `

Desa Pakumbulan juga ditetapkan sebagai pusat tenun melalui program One Village One Product (OVOP). Karena potensi tersebut, tim KKN II Universitas Diponegoro 2024 berupaya mendatangi tempat-tempat industri ATBM dan mengenal lebih dalam mengenai tradisi tenun yang tidak hanya menjadi sumber penghidupan, tetapi juga sebagai identitas budaya setempat. 

Selama sebulan, tim KKN ditemukan dengan beberapa tokoh tenun yang dihormati seperti Bu Nur, Pak Tasawuf, dan Pak Udin, membahas mengenai pentingnya melestarikan tenun dan bagaimana menghadapi kehadiran bisnis digital yang berkembang pesat sejak pandemi COVID-19 dan menimbulkan tantangan baru. 

Banyak pengrajin diketahui beralih membuka akun online dan menjual pakaian sebagai reseller, disebabkan oleh turunnya permintaan tenun. Bu Nur, seorang pengrajin tenun, menyatakan bahwa persaingan dengan bisnis digital mempengaruhi kelangsungan pertenunan eceng gondok, yang kini bahannya semakin sulit ditemukan. Hal tersebut merupakan satu tantangan di antara tantangan-tantangan lainnya.

Baca Juga:  Sosialisasi Successful Aging: Menikmati Kehidupan Masa Tua Penuh Makna dan Kesejahteraa

Untuk memastikan kelangsungan tenun, regenerasi merupakan hal yang sama-sama diserukan oleh para tokoh tenun sebagai solusi yang optimal, bisa melalui pendidikan, pelatihan, dan pengaktifan kembali dukungan pemerintah. 

Kemudian, pameran tenun serta pengintegrasian teknologi digital dalam pemasaran mampu menjadi jembatan antara tradisi dan modernitas untuk menjaga keseimbangan sosial dan budaya di Desa Pakumbulan. 

Tim KKN II Universitas Diponegoro berkontribusi membantu pemberdayaan melalui proyek karya etnofotografi beserta tulisan yang memaparkan isi wawancara mendalam bersama tokoh-tokoh tenun di Desa Pakumbulan, bertujuan membawa wawasan terhadap kehidupan masyarakat Pakumbulan seputar pertenunan.

Untuk memahami lebih dekat kehidupan masyarakat Pakumbulan dan warisan tenunnya, etnofotografi dan kajian tulisan ´The People of Pakumbulan Weaving´ dapat diakses melalui website https://desapakumbulan.carrd.co/ di kolom Demografi dan Kebudayaan. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi dan memahami kehidupan para pengrajin tenun yang menghidupkan tradisi turun temurun ini.

Follow WhatsApp Channel www.jateng.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kolaborasi Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang dan Warga Desa Campurejo, Sukseskan Program Bank Sampah
Pentingnya Jasa Social Media Management untuk Meningkatkan Branding dan Penjualan Bisnis
Mahasiswa UPGRIS Magang di Disnakertrans, Pelajari Strategi Publikasi dan Komunikasi Publik
Mahasiswa UPGRIS Dapatkan Pengalaman Nyata Dunia Kerja dengan Pelajari Manajemen Sumber Daya Manusia dan Operasional di Daop 4 PT. Kereta Api Indonesia selama 3 Bulan!
Mahasiswa Universitas PGRI Semarang Magang di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 4 Semarang, Belajar Dunia Kerja Profesional
Cara Kirim Artikel ke Media Biar Cepat Tayang
Sinergi Program Kerja Mahasiswa KKN Reguler UIN Walisongo Semarang dengan Perangkat Desa Menuju Desa Gondang yang Lebih Edukatif dan Partisipatif
Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Universitas PGRI Semarang Lewat Magang di Sekretariat dan Sub Program Disporapar Provinsi Jawa Tengah
Berita ini 305 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 28 Oktober 2025 - 14:27 WIB

Kolaborasi Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang dan Warga Desa Campurejo, Sukseskan Program Bank Sampah

Jumat, 24 Oktober 2025 - 15:55 WIB

Pentingnya Jasa Social Media Management untuk Meningkatkan Branding dan Penjualan Bisnis

Selasa, 21 Oktober 2025 - 16:50 WIB

Mahasiswa UPGRIS Magang di Disnakertrans, Pelajari Strategi Publikasi dan Komunikasi Publik

Selasa, 21 Oktober 2025 - 13:25 WIB

Mahasiswa UPGRIS Dapatkan Pengalaman Nyata Dunia Kerja dengan Pelajari Manajemen Sumber Daya Manusia dan Operasional di Daop 4 PT. Kereta Api Indonesia selama 3 Bulan!

Selasa, 21 Oktober 2025 - 09:22 WIB

Mahasiswa Universitas PGRI Semarang Magang di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 4 Semarang, Belajar Dunia Kerja Profesional

Berita Terbaru