Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Pengadaan Drum Composter untuk Wadah Alat Pupuk Organik Cair

Avatar photo

- Editorial Team

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 17:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penyerahan Drum Composter Wadah Pupuk Kompos Cair Kepada Ketua Kelompok Omah Tani.

Penyerahan Drum Composter Wadah Pupuk Kompos Cair Kepada Ketua Kelompok Omah Tani.

JATENG.NET, BATANG — Permasalahan limbah organik rumah tangga dan pertanian yang tidak terkelola dengan baik telah menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat di berbagai wilayah, termasuk di daerah pedesaan. Tingginya volume sampah organik yang dibuang secara sembarangan atau dibakar menyebabkan pencemaran tanah, air, dan udara, serta berkontribusi terhadap emisi gas metana yang memperparah perubahan iklim.

Di sisi lain, kebutuhan akan pupuk organik yang berkualitas dan terjangkau terus meningkat seiring dengan kesadaran akan pertanian berkelanjutan dan dampak negatif pupuk kimia terhadap kesuburan tanah dalam jangka panjang.

Program “Pengadaan Drum Composter Untuk Wadah Alat Pupuk Organik Cair” hadir sebagai solusi inovatif yang mengubah limbah organik menjadi sumber daya bernilai ekonomi melalui proses pengomposan yang efektif, higienis, dan mudah diimplementasikan oleh masyarakat dengan berbagai latar belakang pendidikan dan ekonomi.

Program ini adalah untuk menyediakan sarana produksi pupuk organik cair yang praktis dan efisien melalui pengadaan drum composter yang dirancang khusus, sekaligus memberdayakan masyarakat dalam mengelola limbah organik menjadi produk yang memiliki nilai tambah ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan.

Dilaksanakan melalui beberapa tahapan utama yang meliputi identifikasi kebutuhan dan lokasi prioritas penerapan drum composter berdasarkan tingkat produksi limbah organik dan komitmen masyarakat, pengadaan drum composter yang dirancang khusus dengan sistem aerasi dan pengadukan optimal untuk memastikan proses pengomposan yang efisien, pelatihan teknis pengoperasian dan perawatan drum composter yang mencakup teknik pencampuran bahan baku, monitoring suhu, dan pengendalian kualitas proses dekomposisi, serta pendampingan proses produksi pupuk organik cair yang intensif selama satu siklus produksi penuh untuk memastikan keberhasilan implementasi.

Yang diharapkan dari program ini adalah terciptanya sistem pengelolaan limbah organik yang terintegrasi dan berkelanjutan di tingkat masyarakat, dengan kemampuan mengurangi volume limbah organik hingga 70% di lokasi sasaran melalui proses daur ulang yang efektif.

Program ini juga ditargetkan untuk menghasilkan pupuk organik cair yang memenuhi standar kualitas nasional dengan kandungan nutrisi yang optimal untuk tanaman, sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat melalui penjualan pupuk baik secara langsung maupun melalui koperasi setempat.

Baca Juga:  Bug Bounty dan Ji’ālah: Jalan Rezeki Halal ala Dunia Siber

Dampak jangka panjangnya termasuk terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan sehat, berkurangnya ketergantungan pada pupuk kimia yang dapat merusak struktur tanah, terbentuknya model pengelolaan limbah yang mandiri dan berkelanjutan, serta peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ekonomi sirkular dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, program ini diharapkan dapat menjadi model percontohan yang dapat direplikasi di daerah lain dengan karakteristik similar, sehingga memperluas dampak positif terhadap lingkungan dan ekonomi masyarakat.

Sebagai sebuah intervensi yang holistik, strategis, dan berkelanjutan dalam menjawab permasalahan ganda yang dihadapi masyarakat, yaitu tingginya volume limbah organik dan rendahnya akses terhadap pupuk organik yang berkualitas. Melalui pendekatan yang terintegrasi dan partisipatif, program ini tidak hanya berhasil menyediakan infrastruktur fisik berupa drum composter yang efisien dan mudah dioperasikan, tetapi juga membangun kapasitas masyarakat dalam mengelola limbah organik menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi. Transformasi limbah menjadi pupuk organik cair tidak hanya mengurangi beban pencemaran lingkungan secara signifikan, tetapi juga menciptakan mata rantai ekonomi sirkular yang memberdayakan masyarakat dari hulu hingga hilir.

Penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya program “Pengadaan Drum Composter Untuk Wadah Alat Pupuk Organik Cair” ini. Secara khusus, kami mengucapkan terima kasih kepada: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) bidang Saintek sebagai penyandang dana utama yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan pendanaan sehingga kegiatan ini dapat terwujud; Seluruh Anggota dan Ketua Omah Tani yang telah berpartisipasi aktif, memberikan masukan berharga, dan berkomitmen penuh dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan; serta Pemerintah Desa dan Masyarakat Setempat yang telah memberikan fasilitas, dukungan lokasi, dan bantuan teknis selama proses implementasi program. Semoga segala kontribusi dan dukungan yang telah diberikan dapat menjadi amal baik dan mendatangkan manfaat yang berkelanjutan bagi pengembangan pertanian organik dan kelestarian lingkungan di masyarakat.

Penulis: Farrel Bintang Reizend, Mahasiswa Program Studi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro

Follow WhatsApp Channel www.jateng.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kolaborasi Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang dan Warga Desa Campurejo, Sukseskan Program Bank Sampah
Mahasiswa UPGRIS Magang di Disnakertrans, Pelajari Strategi Publikasi dan Komunikasi Publik
Mahasiswa UPGRIS Dapatkan Pengalaman Nyata Dunia Kerja dengan Pelajari Manajemen Sumber Daya Manusia dan Operasional di Daop 4 PT. Kereta Api Indonesia selama 3 Bulan!
Mahasiswa Universitas PGRI Semarang Magang di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 4 Semarang, Belajar Dunia Kerja Profesional
Cara Kirim Artikel ke Media Biar Cepat Tayang
Sinergi Program Kerja Mahasiswa KKN Reguler UIN Walisongo Semarang dengan Perangkat Desa Menuju Desa Gondang yang Lebih Edukatif dan Partisipatif
Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Universitas PGRI Semarang Lewat Magang di Sekretariat dan Sub Program Disporapar Provinsi Jawa Tengah
Mahasiswa Universitas PGRI Semarang Magang di Seksi Pengembangan Kepemudaan Disporapar Jateng, Belajar Wujudkan Generasi Muda Unggul dan Inovatif
Berita ini 17 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 28 Oktober 2025 - 14:27 WIB

Kolaborasi Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang dan Warga Desa Campurejo, Sukseskan Program Bank Sampah

Selasa, 21 Oktober 2025 - 16:50 WIB

Mahasiswa UPGRIS Magang di Disnakertrans, Pelajari Strategi Publikasi dan Komunikasi Publik

Selasa, 21 Oktober 2025 - 13:25 WIB

Mahasiswa UPGRIS Dapatkan Pengalaman Nyata Dunia Kerja dengan Pelajari Manajemen Sumber Daya Manusia dan Operasional di Daop 4 PT. Kereta Api Indonesia selama 3 Bulan!

Selasa, 21 Oktober 2025 - 09:22 WIB

Mahasiswa Universitas PGRI Semarang Magang di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 4 Semarang, Belajar Dunia Kerja Profesional

Minggu, 19 Oktober 2025 - 00:33 WIB

Sinergi Program Kerja Mahasiswa KKN Reguler UIN Walisongo Semarang dengan Perangkat Desa Menuju Desa Gondang yang Lebih Edukatif dan Partisipatif

Berita Terbaru