Tradisi Saparan Desa Sumberejo Simbol Syukur dan Pelestarian Budaya

Avatar photo

- Editorial Team

Jumat, 15 Agustus 2025 - 11:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Persiapan acara Saparan di Dusun Dukuh pada Rabu Kliwon (6/8/2025)

Persiapan acara Saparan di Dusun Dukuh pada Rabu Kliwon (6/8/2025)

JATENG.NET, MAGELANG — Suasana Dusun Dukuh, Desa Sumberejo, Rabu Kliwon (6/8/2025) terasa berbeda. Sejak pagi, warga sudah berkumpul membawa nampan berisi dua sisir pisang yang mengelilingi ayam ingkung di tengahnya. Bukan sekadar makanan, ini adalah simbol doa dan rasa syukur yang menjadi inti tradisi Saparan sebagai acara adat yang sudah diwariskan turun-temurun oleh leluhur.

Rangkaian acara dimulai pukul 07.30 WIB di rumah Kepala Dusun Dukuh, Bapak Suratno. Warga hadir membawa nampan berisi dua sisir pisang yang mengelilingi satu ekor ayam ingkung di bagian tengahnya.

Sajian ini bukan sekadar hidangan biasa, melainkan memiliki makna simbolik. Acara syukuran dibuka dengan pembacaan doa dan pengajian bersama, yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Doa-doa dipanjatkan agar desa selalu diberkahi kedamaian, kesehatan, dan hasil panen yang melimpah di tahun-tahun mendatang.

Doa bersama dalam pengajian dan syukuran tradisi Saparan.

Bapak Suratno selaku kepala Dusun menyampaikan bahwa tradisi Saparan menjadi identitas yang harus terus dijaga. “Tradisi ini adalah warisan dari leluhur yang penuh makna. Bukan hanya untuk hiburan, tetapi untuk mengingatkan kita akan pentingnya bersyukur, menjaga alam, dan memperkuat persaudaraan di desa,” ujarnya.

Baca Juga:  Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Pendataan dan Publikasi Data UMKM di Desa Sidorejo

Setelah prosesi pengajian selesai, suasana berubah menjadi lebih semarak dengan penampilan kesenian jaranan. Alunan musik gamelan, hentakan kaki para penari, dan atraksi khas jaranan membuat warga yang hadir larut dalam suasana kegembiraan.

Bagi masyarakat, Saparan adalah bentuk penghargaan atas usaha dan kerja keras para leluhur dalam menjaga dan mengolah alam. Melalui tradisi ini, warga diingatkan akan pentingnya menjaga tanah, air, dan lingkungan sebagai sumber kehidupan.
Selain itu, tradisi ini menjadi wujud rasa syukur kepada Sang Pencipta atas hasil bumi yang diberikan. Harapannya, generasi muda dapat memahami nilai-nilai ini dan melanjutkan tradisi agar tidak hilang ditelan zaman.

Saparan menjadi momen di mana generasi tua dan muda berkumpul, saling berbagi cerita, dan memperkuat rasa kebersamaan. Anak-anak mendapatkan pengalaman langsung mengenai adat istiadat, sementara orang tua merasa bangga karena tradisi yang dijaga selama ini tetap hidup. Dengan adanya tradisi seperti ini, Desa Sumberejo tidak hanya mempertahankan identitas budayanya, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya di tengah arus modernisasi.

Penulis: Luluk Ernawati, Mahasiswa Agribisnis Undip
Lokasi: Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang

Follow WhatsApp Channel www.jateng.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kolaborasi Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang dan Warga Desa Campurejo, Sukseskan Program Bank Sampah
Mahasiswa UPGRIS Magang di Disnakertrans, Pelajari Strategi Publikasi dan Komunikasi Publik
Mahasiswa UPGRIS Dapatkan Pengalaman Nyata Dunia Kerja dengan Pelajari Manajemen Sumber Daya Manusia dan Operasional di Daop 4 PT. Kereta Api Indonesia selama 3 Bulan!
Mahasiswa Universitas PGRI Semarang Magang di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 4 Semarang, Belajar Dunia Kerja Profesional
Cara Kirim Artikel ke Media Biar Cepat Tayang
Sinergi Program Kerja Mahasiswa KKN Reguler UIN Walisongo Semarang dengan Perangkat Desa Menuju Desa Gondang yang Lebih Edukatif dan Partisipatif
Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Universitas PGRI Semarang Lewat Magang di Sekretariat dan Sub Program Disporapar Provinsi Jawa Tengah
Mahasiswa Universitas PGRI Semarang Magang di Seksi Pengembangan Kepemudaan Disporapar Jateng, Belajar Wujudkan Generasi Muda Unggul dan Inovatif
Berita ini 35 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 28 Oktober 2025 - 14:27 WIB

Kolaborasi Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang dan Warga Desa Campurejo, Sukseskan Program Bank Sampah

Selasa, 21 Oktober 2025 - 16:50 WIB

Mahasiswa UPGRIS Magang di Disnakertrans, Pelajari Strategi Publikasi dan Komunikasi Publik

Selasa, 21 Oktober 2025 - 13:25 WIB

Mahasiswa UPGRIS Dapatkan Pengalaman Nyata Dunia Kerja dengan Pelajari Manajemen Sumber Daya Manusia dan Operasional di Daop 4 PT. Kereta Api Indonesia selama 3 Bulan!

Selasa, 21 Oktober 2025 - 09:22 WIB

Mahasiswa Universitas PGRI Semarang Magang di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 4 Semarang, Belajar Dunia Kerja Profesional

Minggu, 19 Oktober 2025 - 00:33 WIB

Sinergi Program Kerja Mahasiswa KKN Reguler UIN Walisongo Semarang dengan Perangkat Desa Menuju Desa Gondang yang Lebih Edukatif dan Partisipatif

Berita Terbaru