Ngemplak Simongan, 3 Agustus 2025 — Semangat kebersamaan dan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat mewarnai sore hari warga RT 07/RW 03 Kelurahan Ngemplak Simongan. Melalui program multidisiplin KKN-T 112 Universitas Diponegoro bertema “Penguatan Peran Keluarga dan Komunitas dalam Pencegahan Diabetes melalui Inovasi Pangan Fungsional, Edukasi, dan Lingkungan Sehat Berkelanjutan”, para mahasiswa berkolaborasi dengan warga untuk menggelar program multidisiplin bertajuk “Semangat Bergerak, Semangat Sehat”. Program ini memadukan dua kegiatan utama, yaitu Senam Diabetes dan Obrolan Santai Lingkungan Sehat yang bertepatan dengan kegiatan rutin senam warga.
Senam diabetes yang dipandu oleh mahasiswa KKN Fadya Maharani Cholisya Putri menarik antusiasme warga lintas usia. Dengan gerakan yang disesuaikan bagi penderita dan pencegahan diabetes, senam ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga memberikan edukasi tentang pentingnya aktivitas fisik dalam mengontrol kadar gula darah.
Usai senam, kegiatan dilanjutkan dengan Obrolan Santai Lingkungan Sehat. Kegiatan ini dikemas secara ringan dan komunikatif dengan tujuan meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya menciptakan dan menjaga lingkungan sehat sebagai bagian dari gaya hidup yang mendukung pencegahan penyakit. Mahasiswa KKN mengajak warga untuk lebih peduli pada lingkungan sekitar mereka melalui materi yang dikemas dalam leaflet edukatif yang telah dibagikan sebelumnya. Dalam sesi obrolan santai, Adelia Imanuela sebagai mahasiswa pemateri menyampaikan informasi berdasarkan materi edukatif yang telah dirangkum dalam leaflet “Obrolan Pagi Lingkungan Sehat”. Masyarakat juga diajak memahami bahwa lingkungan bersih dan asri tidak hanya mendukung kesehatan fisik dengan mencegah penyakit seperti demam berdarah, diare, atau ISPA tetapi juga berdampak langsung pada kesehatan mental melalui suasana yang hijau, tenang, dan nyaman.
“Lingkungan sehat bisa dimulai dari langkah kecil atau cara sederhana di rumah sendiri,” tutur Adelia Imanuela sebagai mahasiswa pemateri. “Seperti membuang sampah pada tempat sampah, membersihkan selokan, hemat energi, menanam tanaman di halaman, dan ajak orang lain peduli.” Tidak ketinggalan, dalam leaflet sebagai media edukasi juga diberi contoh penerapan green infrastructure skala rumah tangga, seperti downspout disconnection, rain garden, dan green rooftop, yang bisa dilakukan masyarakat secara mandiri.
Dalam kegiatan ini terdapat dua warga yang berpartisipasi dengan berbagi pengalaman tentang bagaimana mereka menjaga lingkungan di sekitar rumah. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa pencegahan penyakit tidak hanya menjadi tugas individu, tetapi tanggung jawab kolektif keluarga dan komunitas.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini dan semangat partisipatif warga, diharapkan program ini menjadi awal dari gerakan berkelanjutan menuju menuju masyarakat yang lebih sehat, tangguh, dan sadar lingkungan serta keluarga yang lebih sadar akan pentingnya pencegahan penyakit seperti diabetes melalui pola hidup sehat.












