Mahasiswa KKN UNS Dorong Kemandirian Herbal Lewat Gerakan Apotek Hidup di Desa Getas

Avatar photo

- Editorial Team

Senin, 1 September 2025 - 09:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mahasiswa KKN UNS berfoto bersama ibu-ibu PKK Desa Getas, Blora, sambil menunjukkan polybag berisi benih tanaman. Kegiatan ini merupakan bagian dari program

Mahasiswa KKN UNS berfoto bersama ibu-ibu PKK Desa Getas, Blora, sambil menunjukkan polybag berisi benih tanaman. Kegiatan ini merupakan bagian dari program "Gerakan Apotek Hidup PKK".

JATENG.NET, BLORA – Upaya menjaga kesehatan keluarga dan meningkatkan ketahanan pangan semakin mendapat perhatian di tingkat desa. Hal ini tampak dalam kegiatan bertajuk “Gerakan Apotek Hidup PKK: Optimalisasi Lahan Pekarangan untuk Kesehatan dan Ketahanan Keluarga” yang digagas oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta di Desa Getas, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jumat (1/8/2025).

Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Getas pada pukul 09.00–11.00 WIB ini diikuti oleh ibu-ibu PKK. Dengan penuh semangat, mereka belajar langsung mengenai cara memanfaatkan pekarangan rumah sebagai sumber tanaman obat keluarga (TOGA) maupun sayuran segar yang bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari.

Dalam kesempatan tersebut, para mahasiswa KKN UNS yang terdiri dari Mita, Nopi, Gojal, Raihan, Sabila, Arya, Farrah, dan Sita menjadi pendamping utama jalannya acara.

Materi yang disampaikan mencakup pengenalan berbagai tanaman herbal, seperti jahe merah, jahe putih, serta beberapa jenis daun mint—applemint, peppermint, dan spearmint. Selain itu, para peserta juga dikenalkan dengan tanaman sayur yang juga mudah dibudidayakan, seperti tomat dan pakcoy.

Ibu-ibu PKK Desa Getas, Blora, dengan antusias mengikuti demonstrasi cara menanam daun mint. Kegiatan ini merupakan bagian dari program mahasiswa KKN UNS untuk mengoptimalkan lahan pekarangan sebagai sumber tanaman obat keluarga (TOGA) dan sayuran segar.

Salah satu sorotan penting dari program ini adalah fakta bahwa daun mint memiliki banyak manfaat kesehatan, serta bisa tumbuh dengan baik di daerah panas seperti Blora, asalkan diberi perawatan tepat dan konsisten. Untuk itu, diadakan sesi khusus sosialisasi dan demonstrasi stek mint di lapangan agar peserta benar-benar memahami cara merawatnya.

Manfaat kesehatan daun mint yang telah terbukti secara ilmiah antara lain:

  • Meningkatkan fungsi otak, meredakan gangguan pencernaan, serta meredakan infeksi saluran pernapasan dan bau mulut HealthlineMedical News Today.
  • Mengandung antioksidan, antimikroba, dan antikanker potensial dari kandungan seperti polifenol dan flavonoid Verywell HealthPubMed.

Sedangkan dari sisi ketahanan tumbuh:

  • Mint tahan terhadap panas bila disiram cukup dan dapat pulih dengan cepat dari kekeringan dengan pemeliharaan yang baik nwdistrict.ifas.ufl.edu.
  • Beberapa varietas mint juga terbukti tahan terhadap suhu tinggi dan kekeringan ringan, menjadikannya tanaman herbal praktis untuk iklim tropis panas SummerWinds NurseryFood Gardening.

Tidak hanya berhenti pada pengenalan, para ibu juga mendapatkan tips praktis. Misalnya, cara merawat jahe menggunakan pupuk organik agar tumbuh subur, serta teknik setek daun mint yang didemonstrasikan secara langsung. Dengan teknik sederhana tersebut, para peserta diharapkan mampu memperbanyak bibit mint secara mandiri di rumah masing-masing.

Baca Juga:  Merajut Impian Lewat Pohon Mimpi, Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Anak Joyosuran Meningkatkan Motivasi Belajar

Sebagai bentuk dukungan agar program berlanjut, setiap peserta memperoleh starter kit berupa polybag yang sebagian sudah berisi tanah subur, rimpang jahe, setek daun mint, dan benih pakcoy. Paket ini bisa langsung dibawa pulang dan ditanam di pekarangan rumah mereka.

Program ini mendapatkan respon positif dari masyarakat. Salah satu anggota PKK sekaligus kader Posyandu Desa Getas, Ibu Asrori, mengaku bersyukur atas ilmu baru yang didapatkan. “Alhamdulillah, dengan adanya kegiatan ini kami jadi lebih tahu tentang tanaman herbal, terutama daun mint. Soalnya di Getas ini sebelumnya memang belum ada yang menanam mint. Jadi kami senang bisa belajar, apalagi ternyata cara menanamnya mudah. InsyaAllah nanti bisa kami coba di rumah masing-masing. Kalau bisa tumbuh baik, ya siapa tahu bisa jadi tambahan untuk kebutuhan dapur atau bahkan dibuat kreasi lain,” ujarnya sambil tersenyum.

Menurutnya, kegiatan semacam ini bermanfaat besar karena langsung menyentuh kebutuhan sehari-hari masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga yang selama ini berperan penting dalam mengelola dapur sekaligus menjaga kesehatan keluarga.

Koordinator kegiatan, Mita, menegaskan bahwa tujuan utama program ini adalah mendorong kemandirian keluarga melalui pemanfaatan sumber daya lokal. “Kami ingin kegiatan ini tidak berhenti pada sosialisasi saja, tetapi benar-benar bisa diteruskan oleh warga. Apalagi ibu-ibu PKK di Desa Getas sudah sangat kompak, sehingga peluang keberlanjutan program ini sangat besar,” jelasnya.

Kegiatan Gerakan Apotek Hidup PKK ini diharapkan tidak berhenti pada tahap perkenalan saja. Dengan semangat pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan sebagai penggerak utama keluarga, program ini diharapkan mampu memperkuat kemandirian warga desa. Selain memberikan alternatif pengobatan tradisional yang terjangkau dan aman, kegiatan ini juga diyakini dapat mendorong peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga melalui pemanfaatan hasil tanaman pekarangan.

Bagi Desa Getas, kegiatan ini menjadi langkah awal menuju desa yang lebih sehat, mandiri, dan berdaya. Kehadiran mahasiswa KKN UNS tidak hanya membawa ilmu baru, tetapi juga semangat kolaborasi yang diharapkan mampu terus berlanjut meski masa KKN telah usai.

Follow WhatsApp Channel www.jateng.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kolaborasi Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang dan Warga Desa Campurejo, Sukseskan Program Bank Sampah
Mahasiswa UPGRIS Magang di Disnakertrans, Pelajari Strategi Publikasi dan Komunikasi Publik
Mahasiswa UPGRIS Dapatkan Pengalaman Nyata Dunia Kerja dengan Pelajari Manajemen Sumber Daya Manusia dan Operasional di Daop 4 PT. Kereta Api Indonesia selama 3 Bulan!
Mahasiswa Universitas PGRI Semarang Magang di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 4 Semarang, Belajar Dunia Kerja Profesional
Cara Kirim Artikel ke Media Biar Cepat Tayang
Sinergi Program Kerja Mahasiswa KKN Reguler UIN Walisongo Semarang dengan Perangkat Desa Menuju Desa Gondang yang Lebih Edukatif dan Partisipatif
Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Universitas PGRI Semarang Lewat Magang di Sekretariat dan Sub Program Disporapar Provinsi Jawa Tengah
Mahasiswa Universitas PGRI Semarang Magang di Seksi Pengembangan Kepemudaan Disporapar Jateng, Belajar Wujudkan Generasi Muda Unggul dan Inovatif
Berita ini 20 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 28 Oktober 2025 - 14:27 WIB

Kolaborasi Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang dan Warga Desa Campurejo, Sukseskan Program Bank Sampah

Selasa, 21 Oktober 2025 - 16:50 WIB

Mahasiswa UPGRIS Magang di Disnakertrans, Pelajari Strategi Publikasi dan Komunikasi Publik

Selasa, 21 Oktober 2025 - 13:25 WIB

Mahasiswa UPGRIS Dapatkan Pengalaman Nyata Dunia Kerja dengan Pelajari Manajemen Sumber Daya Manusia dan Operasional di Daop 4 PT. Kereta Api Indonesia selama 3 Bulan!

Selasa, 21 Oktober 2025 - 09:22 WIB

Mahasiswa Universitas PGRI Semarang Magang di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 4 Semarang, Belajar Dunia Kerja Profesional

Minggu, 19 Oktober 2025 - 00:33 WIB

Sinergi Program Kerja Mahasiswa KKN Reguler UIN Walisongo Semarang dengan Perangkat Desa Menuju Desa Gondang yang Lebih Edukatif dan Partisipatif

Berita Terbaru