Semarang, 12 Juli 2025 – Mahasiswa Kelompok 3 Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN T) 112 Universitas Diponegoro sukses menyelenggarakan kegiatan sosialisasi bertajuk “Membangun Branding UMKM yang Kuat: Usaha Dikenal, Omzet Melejit!” Acara yang digelar pada hari Sabtu, 12 Juli 2025, di Balai RW 3 Kelurahan Ngemplak Simongan, Kecamatan Semarang Barat ini disambut antusias oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat.
Kegiatan ini menindaklanjuti keluhan salah satu pelaku UMKM yang cukup kesulitan dalam melakukan branding usaha yang dimilikinya. Menjawab permasalahan tersebut, Brian berharap kegiatan ini dapat membekali para pelaku UMKM. “Tujuan saya adalah membantu dan membekali para pelaku UMKM dengan pemahaman dan strategi branding yang kuat di era digital, sehingga mampu meningkatkan visibilitas usaha dan, pada akhirnya, omset penjualannya meningkat,” ujarnya.
Materi utama sosialisasi disampaikan oleh Brian Harda Pamungchas, seorang mahasiswa Program Studi Manajemen dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Dalam sesinya, Brian mengupas tuntas pentingnya branding, tujuan-tujuan yang ingin dicapai melalui branding, pilar-pilar penting dalam membangun branding, serta bagaimana mengimplementasikan strategi branding secara praktis dalam operasional usaha sehari-hari.
Selain branding, pentingnya legalitas usaha juga menjadi sorotan. Dalam acara tersebut, para pelaku UMKM juga mendapatkan informasi tambahan mengenai pengurusan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Materi ini disampaikan oleh Ilham Rizqi Okatariano, mahasiswa program studi Hukum Universitas Diponegoro. Ia menjelaskan langkah-langkah mudah untuk mengurus legalitas produk, yang tidak hanya memberikan rasa aman bagi konsumen, tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih luas bagi para pelaku usaha.
Selain pemaparan materi, acara ini juga memfasilitasi sesi diskusi dan pertukaran informasi antar sesama pelaku UMKM. Kesempatan ini dimanfaatkan dengan baik oleh peserta untuk berbagi pengalaman dan tantangan dalam mengelola usaha mereka. Lebih istimewa lagi, dalam kesempatan yang sama, Brian Harda Pamungchas secara langsung membantu dua pelaku UMKM yang belum memiliki logo usaha untuk membuat logo baru. Hal ini menjadi nilai tambah yang sangat dihargai oleh para peserta.
Respon positif dan antusiasme terlihat jelas dari para pelaku UMKM yang hadir. Mereka menyambut meriah setiap sesi dan aktif berpartisipasi dalam diskusi.
“Jujur saya senang sekali sama acara ini. Selama ini saya jualan tapi ya cuma jualan saja. Enggak terlalu mikir pentingnya logo atau nama usaha itu bisa dikenal orang.” ujar salah satu pelaku UMKM.
“Pesan saya untuk adik-adik mahasiswa Undip, terima kasih banyak sudah peduli sama kami para pelaku UMKM kecil. Acara seperti ini sangat bermanfaat. Kalau bisa sering-sering diadakan ya. Untuk teman-teman UMKM lain, jangan takut belajar hal baru, apalagi yang berhubungan dengan digital. Ini kesempatan kita untuk maju bersama!,”tambahnya
Kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan oleh Mahasiswa KKN-T Undip ini tidak hanya memberikan wawasan teoritis, tetapi juga menghadirkan solusi praktis yang langsung dirasakan manfaatnya oleh pelaku UMKM. Antusiasme dan apresiasi dari peserta menjadi bukti bahwa kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat mampu memberikan dampak nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Diharapkan, kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak pelaku usaha agar UMKM di berbagai daerah semakin tangguh dan siap bersaing di era digital.













