Upaya meningkatkan tata kelola bank sampah di Desa Sriwulan, Kecamatan Limbangan, mendapat dorongan inovasi digital dari mahasiswa KKN Tematik (KKN-T) Iptek Bagi Desa Binaan Undip (IBDU) Tim 13.
Melalui pelatihan penggunaan spreadsheet, pencatatan data sampah kini dapat dilakukan secara digital, memudahkan proses rekap dan pelaporan penjualan sampah yang telah dipilah. Program ini diinisiasi sebagai bagian dari agenda pemberdayaan masyarakat selama masa pengabdian Tim 13 di Desa Sriwulan yang berlangsung hingga 18 Agustus 2025.
Pelatihan diikuti oleh mas Salafudin selaku ketua unit pengelolaan sampah. Mas Salaf dibimbing untuk menginput data secara rapi, mengelompokkan jenis sampah, menghitung total penjualan, hingga menghasilkan laporan otomatis yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan.
“Kami melihat pencatatan manual sering memakan waktu dan rawan kehilangan data. Dengan sistem digital sederhana berbasis spreadsheet, masyarakat bisa lebih mudah memantau arus masuk dan keluar sampah serta hasil penjualannya,” ujar Atqia Ghifari Muhammad, mahasiswa KKN-T Tim 13 yang menjadi penggagas pelatihan.
Dalam sesi praktik, Mas Salaf mempelajari langsung penginputan data sampah, penggunaan formula, hingga cara menampilkan grafik penjualan bulanan. Hasilnya, Mas Salaf dapat membuat template pencatatan yang siap dipakai untuk kegiatan bank sampah sehari-hari.
“Bank sampah tidak hanya soal kebersihan, tapi juga nilai ekonomi. Jika datanya rapi, manfaatnya akan lebih terasa bagi masyarakat,” tambah Atqia.
Program ini diharapkan mampu memacu kesadaran akan pentingnya tata kelola sampah modern yang efisien dan berkelanjutan. Ke depan, Tim 13 berharap pengelola bank sampah Desa Sriwulan dapat mengembangkan sistem ini lebih lanjut dan menjadi contoh bagi desa lain.











