JATENG.NET, SUKOHARJO – Group Research Inovasi Pendidikan Seni dan Karakter Budaya Pancasila Sekolah Dasar dari Program Studi PGSD Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dalam rangka mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Kegiatan tersebut diwujudkan melalui Workshop Pembuatan Karya Kerajinan Tapestry di SDN Ngombakan 02, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo.
Workshop ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata kelompok riset dalam menguatkan kapasitas guru-guru sekolah dasar dalam menjalankan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan ini berfokus pada pemanfaatan seni rupa, khususnya tapestry, sebagai media pembelajaran berbasis kearifan lokal, sekaligus sebagai wahana ekspresi budaya yang kontekstual dan bermakna bagi siswa.
Dalam sambutannya, Kepala SDN Ngombakan 02, Sriyanto, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi atas dukungan dan pendampingan dari UNS. Ia menekankan bahwa workshop ini sangat bermanfaat dalam membuka wawasan baru bagi guru dalam mengembangkan kegiatan P5 yang lebih kreatif dan menyenangkan bagi siswa. “Kami sangat terbantu dengan pelatihan ini. Guru-guru jadi semakin percaya diri untuk mengintegrasikan seni ke dalam projek P5,” ujarnya.
Hadir sebagai narasumber utama, Dr. Joko Daryanto, S.Sn., M.Sn. dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS menyampaikan materi mengenai sejarah, filosofi, dan teknik dasar pembuatan tapestry. Dalam sesi praktik, peserta diajak langsung membuat karya tapestry menggunakan bahan sederhana yang dapat ditemukan di lingkungan sekolah, seperti benang wol, kain perca, dan alat tenun mini berbahan kardus.

Para peserta workshop yang terdiri dari guru-guru SDN Ngombakan tampak antusias mengikuti setiap sesi. Selain memperoleh pengetahuan teknis, para guru juga didorong untuk mulai merancang integrasi projek tapestry dalam kegiatan pembelajaran tematik maupun P5. Tema-tema seperti kearifan lokal, kebhinekaan global, hingga gaya hidup berkelanjutan menjadi contoh topik yang bisa dikembangkan melalui kerajinan tapestry.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Pengawas Sekolah Kecamatan Polokarto, Sugeng Riyadi, M.Pd., yang memberikan motivasi kepada peserta agar mampu menularkan inovasi yang diperoleh kepada guru-guru lain di wilayahnya. Ia menyambut baik inisiatif dari kelompok riset PGSD UNS yang telah konsisten mendorong transformasi pendidikan dasar melalui pendekatan seni dan budaya.
Dalam sesi penutupan, Kaprodi PGSD UNS, Dr. Karsono, M.Pd., mengungkapkan bahwa kegiatan ini diharapkan tidak berhenti pada pelatihan semata, namun berlanjut dalam bentuk implementasi nyata di kelas. “Kami terbuka terhadap segala bentuk kerja sama dan pendampingan lanjutan. Semoga hasil workshop ini bisa berdampak langsung bagi siswa dan memperkuat karakter mereka melalui pembelajaran yang menyenangkan,” tutur beliau.

Workshop ini merupakan bagian dari komitmen PGSD UNS untuk terus memperkuat hubungan sinergis antara akademisi, sekolah, dan masyarakat. Dengan menggandeng SDN Ngombakan 02, kelompok riset PGSD UNS menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat mungkin diwujudkan demi kemajuan pendidikan dasar yang humanis dan kontekstual.











