Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Diponegoro (UNDIP) kembali menghadirkan inovasi material bangunan ramah lingkungan. Pada Kamis, 7 Agustus 2025, Kelompok 4 melakukan uji laboratorium terhadap sampel batako berbahan campuran sekam padi di Laboratorium Konstruksi dan Bahan Bangunan, Fakultas Teknik UNDIP.
Hasil uji kuat tekan menunjukkan nilai tertinggi mencapai 3,6 MPa. Angka ini telah melampaui standar minimum batako, yaitu 2,5 MPa, meskipun masih di bawah target kuat tekan batako normal yang berada di kisaran 5 MPa. Sebagai perbandingan, bata ringan atau hebel umumnya memiliki kuat tekan antara 4–7 MPa. Meski demikian, tim menilai capaian awal ini sebagai langkah penting yang membuka peluang besar untuk pengembangan lebih lanjut.
“Kami melihat hasil ini sebagai peluang untuk terus mengembangkan komposisi dan teknik produksinya. Tujuannya, agar batako sekam padi tidak hanya memiliki kekuatan yang baik, tetapi juga menjadi alternatif ramah lingkungan yang terjangkau,” ujar perwakilan kelompok.
Batako sekam padi ini tidak hanya menawarkan kekuatan, tetapi juga nilai keberlanjutan. Pemanfaatan limbah pertanian seperti sekam padi membantu mengurangi sampah organik sekaligus menekan emisi karbon, sejalan dengan konsep pembangunan hijau.
Dengan riset berkelanjutan, batako sekam padi berpotensi menjadi “penantang” serius hebel di pasar material bangunan. Inovasi ini menghadirkan pilihan yang kuat, ekonomis, dan ramah lingkungan bagi masyarakat.











