JATENG.NET, REMBANG — Desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang, Jawa Tengah, Senin (29/7/2025). Mahasiswi KKN Universitas Diponegoro menggelar program kerja kreatif berupa penciptaan instrumen digital “Kesemsem Punjulharjo” sekaligus pelatihan musik digital FL Studio bagi remaja desa. Program ini bertujuan melestarikan budaya lokal dengan pendekatan teknologi modern.
Kegiatan bertajuk “Swaraning Punjulharjo: Pelatihan FL Studio untuk Generasi Muda” ini menghadirkan inovasi instrumen digital yang memadukan suara gamelan Jawa seperti gong, saron, bonang, dan kendang dengan musik digital modern. Hasilnya, tercipta nuansa sakral sekaligus ceria yang menggambarkan makna “kesemsem” atau rasa jatuh cinta terhadap Desa Punjulharjo.
Selain penciptaan instrumen, mahasiswa KKN juga menyelenggarakan pelatihan musik digital yang diikuti oleh 18 remaja desa dan anggota Karang Taruna. Mereka belajar mengenal dasar-dasar produksi musik, menyusun pola, hingga mencoba membuat karya sederhana. Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kreativitas pemuda sekaligus membuka wawasan mereka terhadap potensi teknologi dalam mendukung seni budaya.
Instrumen “Kesemsem Punjulharjo” direncanakan akan dipublikasikan melalui kanal YouTube sebagai pengiring tari sekaligus promosi budaya lokal, sehingga dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh masyarakat desa.
“Dengan adanya instrumen ini, kami berharap anak-anak muda lebih tertarik untuk berkreasi tanpa meninggalkan budaya Jawa,” ujar Mona Pebriana, mahasiswa KKN Undip.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Punjulharjo, Mas Yono, menyampaikan, “Pelatihan ini membuka wawasan baru bagi remaja desa. Mereka jadi tahu kalau musik tradisional bisa dikemas dengan cara modern.”
Salah satu peserta pelatihan, Fafa (16), menambahkan, “Awalnya saya belum pernah pakai aplikasi musik digital, tapi sekarang jadi lebih semangat bikin karya sendiri.”
Melalui program ini, mahasiswa KKN Undip berharap lahir karya budaya baru yang dapat terus dikembangkan, sekaligus memberikan dampak positif bagi promosi Desa Wisata Punjulharjo. Ke depannya, kegiatan serupa akan dilanjutkan untuk memperkuat identitas desa sebagai pusat seni, budaya, dan wisata lokal.











