JATENG.NET, SUKOHARJO – Grup RIset Inovasi Pendidikan Seni dan Karakter Budaya Pancasila Sekolah Dasar dari Program Studi PGSD Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat melalui Workshop Pembuatan Karya Tapestry di SDN Jombor 02, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo pada Minggu (13/07/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan kelompok riset dalam memperkuat pelaksanaan Kurikulum Merdeka melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang berbasis seni dan budaya lokal. Melalui media tapestry, para guru diperkenalkan pada metode pembelajaran kontekstual yang mendorong kreativitas sekaligus menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa.
Dalam kegiatan tersebut, Siska Yuniyati, M.Pd., selaku Kepala SDN Jombor 02, memberikan sambutan pembuka sekaligus menyampaikan harapannya agar workshop semacam ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan. “Kegiatan ini sangat inspiratif dan memberi semangat baru bagi guru-guru kami. Semoga ke depan semakin banyak ruang kolaborasi seperti ini yang bisa dimanfaatkan,” ungkapnya.
Workshop ini menghadirkan Dr. Joko Daryanto, S.Sn., M.Sn. dari Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS sebagai narasumber utama. Beliau memaparkan sejarah dan filosofi kerajinan tapestry, serta menjelaskan cara membuat karya tersebut dengan teknik dasar yang sederhana dan alat-alat yang mudah dijangkau. Para peserta, yang merupakan guru-guru dari SDN Jombor 02, kemudian melakukan praktik membuat tapestry dengan bahan seperti benang, kain perca, dan alat bantu dari kardus.

Peserta workshop tampak antusias dan aktif dalam mengikuti setiap sesi. Selain menambah keterampilan teknis, workshop ini juga memberi wawasan baru tentang bagaimana seni dapat digunakan sebagai media pendidikan karakter melalui projek P5. Tema-tema seperti kearifan lokal, kebhinekaan global, dan gaya hidup berkelanjutan menjadi inspirasi awal dalam rancangan projek berbasis tapestry yang relevan dengan lingkungan sekolah.
Pengawas Sekolah Kecamatan Bendosari, Indiah Purwaningsih, M.Pd., turut hadir memberikan arahan dan motivasi kepada para guru. Ia menekankan pentingnya mengembangkan inovasi pembelajaran yang sesuai dengan konteks lokal dan menggugah rasa ingin tahu serta kreativitas siswa. Ia juga memberikan apresiasi kepada PGSD UNS atas komitmennya dalam memperkuat kapasitas guru-guru di sekolah dasar.
Kaprodi PGSD UNS, Dr. Karsono, M.Pd., dalam sambutannya menutup acara dengan menegaskan bahwa keterlibatan sekolah dalam kegiatan berbasis seni seperti ini dapat menjadi tonggak penguatan pembelajaran holistik. “Kami percaya bahwa seni adalah medium yang ampuh untuk mendidik karakter dan budaya. Melalui kerja sama dengan SDN Jombor 02 ini, kami ingin mendorong lebih banyak praktik baik yang dapat direplikasi,” ungkapnya.

Workshop ini menjadi bagian dari strategi riset dan pengabdian kelompok PGSD UNS dalam memadukan pendekatan ilmiah, seni, dan kebutuhan nyata di sekolah dasar. Kolaborasi dengan SDN Jombor 02 menjadi contoh konkret bagaimana inovasi dapat tumbuh melalui kerja sama antar lembaga pendidikan demi kemajuan pembelajaran yang kontekstual dan bermakna.











