JATENG.NET, SEMARANG — Sebanyak 37.73% atau sekitar 14,528,891.42 (ton/tahun) sampah belum terkelola dengan baik di Indonesia. Berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Tahun 2023, sebanyak 50,86% sampah berasal dari limbah rumah tangga.
Mahasiswa KKN Tematik RABUK Undip. Foto: dok. Istimewa |
Hal ini juga didukung data bahwa 39,77% sampah di Indonesia adalah sisa makanan. Oleh sebab itu, pengelolaan limbah rumah tangga merupakan salah satu tantangan besar dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Menyikapi situasi tersebut, KKN Tematik RABUK Universitas Diponegoro melaksanakan Sosialisasi Pengelolaan Limbah Rumah Tangga dengan Biopori.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan RW di Kelurahan Srondol Wetan dan bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah (21/08/2024).
Sosialisasi ini berjalan dengan interaktif karena para peserta tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana cara melakukan pengelolaan limbah rumah tangga dengan mengoptimalkan penggunaan biopori.
Prof. Ign. Sriyana selaku dosen pembimbing KKN Tematik RABUK Undip mengungkapkan bahwa, “Menggunakan biopori merupakan salah satu cara kita untuk bergotong royong dalam mengelola limbah rumah tangga. Artinya, sampah yang kita hasilkan bukan hanya dibuang dan menumpuk, tetapi juga bisa dimanfaatkan lebih lanjut.”
Editor: Nur Ardi