JATENG.NET — ENHYPEN, salah satu boy group K-Pop yang tengah naik daun, baru saja menyelesaikan tur dunia mereka pada awal bulan September 2024 di Miyagi, Jepang.
Namun, berita mengenai jadwal tur berikutnya yang akan dimulai pada bulan Oktober 2024 di Korea Selatan hingga Januari 2025 di Jepang telah memicu kekhawatiran yang serius di kalangan penggemar.
Keputusan agensi mereka untuk terus menekan jadwal padat ini menimbulkan pertanyaan mendasar tentang kesejahteraan para artis muda yang menjadi mesin penghasil uang bagi perusahaan
Tidak dapat dipungkiri bahwa ENHYPEN memiliki penggemar yang sangat besar dan loyal di seluruh dunia, dan potensi komersial mereka sangat tinggi.
Sejak debut mereka, ENHYPEN telah membuktikan diri sebagai salah satu grup yang paling produktif dan dicintai, dengan penampilan energik, musik yang segar, dan karisma yang luar biasa.
Namun, di balik semua gemerlap kesuksesan ini, terdapat realitas pahit yang mungkin tidak banyak diketahui oleh publik: para artis ini sering kali harus bekerja tanpa istirahat yang cukup, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka.
K-pop dikenal dengan industri yang sangat kompetitif, di mana para idol tidak hanya dituntut untuk tampil sempurna di atas panggung, tetapi juga harus mematuhi jadwal latihan yang ketat, sesi rekaman yang panjang, dan promosi yang terus-menerus.
Bagi ENHYPEN, yang relatif masih muda baik dari segi usia maupun karier, tekanan ini mungkin terasa lebih berat. Mereka baru saja menyelesaikan tur dunia yang tentu saja sangat melelahkan, baik secara fisik maupun mental.
Tur dunia tidak hanya berarti tampil di berbagai kota di berbagai negara, tetapi juga menghadapi perubahan zona waktu yang terus-menerus, perjalanan yang panjang, dan kurangnya waktu untuk beristirahat.
Kesehatan mental dan fisik artis seharusnya menjadi prioritas utama bagi setiap agensi, namun kenyataannya sering kali tidak demikian.
Keputusan untuk langsung melanjutkan dengan tur baru tanpa memberikan waktu istirahat yang memadai kepada para anggota ENHYPEN menunjukkan kurangnya empati dan perhatian terhadap kesejahteraan mereka.
Hal ini bukan hanya masalah moral, tetapi juga dapat berdampak negatif pada performa mereka di masa depan. Kelelahan yang berkepanjangan bisa menyebabkan burnout, yang tidak hanya akan mempengaruhi kualitas penampilan mereka tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Dok. Istimewa |
Para penggemar, yang dengan setia mendukung idola mereka, juga mulai menyuarakan keprihatinan mereka. Melalui media sosial, banyak yang menyerukan kepada agensi untuk memberikan waktu istirahat yang cukup bagi ENHYPEN sebelum memulai tur berikutnya.
Penggemar ingin melihat artis kesayangan mereka tetap sehat dan bahagia, bukan sekadar menjadi robot yang dipaksa bekerja tanpa henti demi keuntungan finansial.
Selain itu, penting untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang dari jadwal yang terlalu padat ini. Kesehatan adalah aset terbesar bagi seorang artis, dan ketika itu diabaikan, konsekuensinya bisa sangat merugikan.
Kasus-kasus di masa lalu telah menunjukkan bagaimana artis K-pop yang terlalu dipaksa bekerja sering kali mengalami kelelahan ekstrem, gangguan kecemasan, depresi, dan dalam beberapa kasus, masalah yang lebih tragis.
Sebagai penonton dan penggemar, kita tentu ingin menikmati penampilan terbaik dari ENHYPEN, namun kita juga harus menyadari bahwa mereka adalah manusia yang membutuhkan waktu untuk pulih dan mengisi ulang energi mereka.
Agensi seharusnya lebih bijak dalam mengelola jadwal artisnya, dengan mempertimbangkan keseimbangan antara kebutuhan komersial dan kesejahteraan pribadi.
Kesuksesan ENHYPEN tidak diragukan lagi merupakan hasil dari kerja keras mereka, tetapi agensi harus ingat bahwa tanpa kesehatan dan kesejahteraan para anggotanya, kesuksesan tersebut tidak akan bertahan lama.
Industri K-pop sudah saatnya berubah, dengan menempatkan kesejahteraan artis sebagai prioritas, bukan hanya keuntungan jangka pendek.
Pada akhirnya, keputusan agensi untuk terus memaksakan jadwal yang padat pada ENHYPEN tanpa jeda yang memadai menunjukkan bahwa masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam hal memperjuangkan kesejahteraan artis.
Sebagai penggemar dan pemerhati, kita harus terus menyuarakan pentingnya istirahat dan perawatan diri bagi para idol yang kita cintai. Hanya dengan cara ini kita dapat memastikan bahwa mereka tidak hanya tetap sukses di panggung, tetapi juga bahagia dan sehat di kehidupan pribadi mereka.