JATENG.NET, WONOGIRI – Desa Tanjungsari, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri memiliki berbagai hasil tani berupa bahan pangan salah satunya adalah jagung.
Jagung hasil pertanian di Desa Tanjungsari umumnya dipasarkan dalam bentuk kering sebagai pakan ternak serta diolah menjadi jagung rebus sehingga dalam upaya melakukan inovasi dan meningkatkan nilai jual dari jagung lokal Desa Tanjungsari, mahasiswa KKN Undip mengadakan program kerja monodisiplin mengenai edukasi dan simulasi pembuatan keripik jagung.
Selain bertujuan untuk meningkatkan nilai jual, program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan ibu-ibu PKK dalam memanfaatkan hasil pertanina lokal serta memberikan alternatif usaha rumahan yang dapat menambah penghasilan keluarga.
Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (01/08/24) di Dusun Kandangan bersamaan dengan PKK dan Posyandu Balita rutin Dusun Kandangan serta pada Sabtu (03/08/24) di Dusun Pucangsawit bersamaan dengan PKK dan Posyandu Balita rutin Dusun Pucangsawit.
“Umumnya jagung yang dihasilkan dari hasil panen di Desa Tanjungsari hanya dipasarkan dalam bentuk kering dengan kisaran harga jual Rp 3.000,00, sehingga diharapkan dengan adanya sedikit pengolahan tambahan menggunakan alat dan bahan yang sederhana dapat meningkatkan nilai jual dari jagung kering tersebut dengan mengolahnya menjadi keripik jagung”, jelas Felicia Meitha Keziatama, mahasiswa KKN selaku inisiator program kerja monodisiplin ini.
Program kerja ini dilaksanakan dalam dua tahap yang berlangsung secara bersamaan yaitu edukasi dan simulasi pembuatan keripik jagung.
Tahap edukasi dilakukan dengan membagikan brosur berisi alat dan bahan serta cara pembuatan keripik jagung serta penjelasan singkat terkait langkah-langkah pembuatan seperti lama waktu perendaman dengan kapur sirih (injet) dan fungsinya serta lama perebusan dan fungsi dari proses perebusan.
Tahap simulasi dilakukan secara bertahap bersamaan dengan edukasi untuk setiap tahap pembuatan keripik jagung.
Langkah-langkah pembuatan keripik jagung meliputi:
- Pemilihan Jagung: Memilih jagung berkualitas yang sudah matang optimal dan dalam kondisi kering
- Pencucian: Pencucian dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang bercampur pada jagung pipil
- Perendaman: Perendaman jagung kering dilakukan selama 12-24 jam menggunakan air kapur sirih dan sesekali dilakukan pengadukan
- Pencucian: Pencucian dilakukan untuk menghilangkan kapur sirih pada jagung sisa perendaman
- Perebusan: Perebusan dilakukan sebanyak 2 tahap yaitu perebusan pertama selama 20-25 menit untuk menghilangkan kapur sirih dan perebusan kedua selama 30-45 menit hingga jagung merekah
- Penghalusan: Proses pengahalusan jagung dilakukan menggunakan blender dengan dicampurkan dengan bawang putih
- Pencetakan: Proses pengadukan dilakukan hingga kalis dengan ditambahkan bumbu sesuai selera kemudian dicetak dan dipotong dengan ukuran sesuai selera
- Penjemuran: Penjemuran dilakukan selama 2 hari hingga adonan jagung kering
- Penggorengan: Penggorengan dilakukan dengan menggunakan minyak panas dan secara deep fry agar matangnya merata dan diberi bumbu tabur sesuai selera
- Pengemasan: Keripik jagung ditunggu hingga suhunya menurun menjadi suhu ruang kemudian dikemasan menggunakan plastik standing pouch dengan terdapat klip diatasnya
Ibu-ibu PKK di Dusun Kandangan dan Dusun Pucangsawit sangat antusias mengikuti kegiatan ini dan memberikan beberapa pertanyaan. Beberapa bahkan berencana untuk langsung mencoba membuat keripik jagung sepulang dari kegiatan.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat Desa Tanjungsari yang diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkna kesejahteraan masyarakat desa dalam sektor pertanian dan UMKM produk pangan.
Dengan adanya program kerja seperti ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mandiri dan kreatif dalam memanfaatkan potensi pertanian lokal.
Penulis : Felicia Meitha Keziatama, Mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, TIM II KKN UNDIP 2024
Editor : Nur Ardi