JATENG.NET, SRAGEN – Psikoedukasi Pencegahan Pernikahan Dini telah dilaksanakan di Desa Saren dengan tujuan untuk menekan angka stunting di kalangan anak-anak dan remaja.
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (23/07/2024) ini dipimpin oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro. Mereka membahas dan menelaah permasalahan pernikahan usia anak dan pencegahan stunting di Desa Saren.
Gambar. Pelaksanaan Program Psikoedukasi Pencegahan Pernikahan Dini Untuk Menekan Angka Stunting di Balai Desa Saren |
Kegiatan psikoedukasi ini melibatkan pemaparan materi tentang 10 dimensi kesiapan pernikahan, termasuk kesiapan usia, kesiapan fisik, dan kesiapan mental.
Peserta juga diharapkan memahami dampak pernikahan dini pada kesehatan mental dan fisik, serta mengenali penyebab utama pernikahan dini seperti permasalahan ekonomi dan pergaulan bebas yang tidak terkendali.
Metode yang digunakan adalah pemaparan materi secara langsung dan diskusi serta sesi tanya jawab terkait materi yang telah di paparkan
Kegiatan psikoedukasi ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan.
Persiapan meliputi koordinasi dengan pihak kelurahan, penetapan waktu sosialisasi, penentuan sasaran dan target peserta.
Pelaksanaan kegiatan adalah pemaparan materi dan diskusi. Hasil sosialisasi ini menunjukkan bahwa sebagian besar peserta yang menghadiri kegiatan memahami bahwa penyebab pernikahan dini biasanya karena permasalahan ekonomi dan pergaulan bebas yang menyebabkan kehamilan di luar pernikahan.
Kegiatan psikoedukasi ini dilaksanakan di Desa Saren, yang merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen. Desa ini merupakan salah satu daerah yang masih banyak mengalami pernikahan dini.
Gambar. Pemberian Lembar Balik Terkait Program Psikoedukasi Pencegahan Pernikahan Dini Untuk Menekan Angka Stunting Kepada Ibu-Ibu PKK Desa Saren |
Tujuan utama kegiatan psikoedukasi ini adalah untuk menekan angka stunting di kalangan anak-anak dan remaja.
Pernikahan dini dapat menyebabkan berbagai kerugian, seperti meningkatnya jumlah kematian setelah melahirkan, meningkatnya perceraian, dan menghasilkan generasi baru yang belum siap secara fisik maupun mental.
Dengan memberikan pengetahuan, diharapkan warga dapat lebih siap dalam menghadapi pernikahan dan mengurangi risiko stunting.
Kegiatan psikoedukasi ini dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu persiapan dan pelaksanaan. Persiapan meliputi koordinasi dengan pihak kelurahan, penetapan waktu sosialisasi, dan penentuan sasaran dan target peserta.
Pelaksanaan kegiatan dimulai pembukaan, diikuti dengan pemaparan materi dan diskusi dengan warga Desa Saren.
Metode edukasi juga digunakan untuk memberikan pemaparan materi secara langsung kepada Ibu-Ibu PKK mengenai persentase pernikahan dini di Indonesia, faktor-faktor penyebab pernikahan dini, dan dampaknya.
Kegiatan Psikoedukasi Pencegahan Pernikahan Dini Untuk Menekan Angka Stunting di Desa Saren ini dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2024.
Kegiatan ini berlangsung selama sebulan penuh dengan intensitas psikoedukasi yang konsisten untuk memastikan peserta memahami dan mengaplikasikan pengetahuan yang diberikan.
Penulis : Mahasiswa Tim II KKN Desa Saren Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) : Dr. Seno Darmanto, S.T., M.T.
#KKNUndipTim2
#p2kknundip
#lppmundip
#undip
Editor: Nur Ardi