JATENG.NET, SUKOHARJO – Dalam upaya meningkatkan daya saing dan memperluas jangkauan pasar, empat UMKM di Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, mendapatkan pelatihan intensif dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP).
Pelatihan ini berfokus pada optimalisasi UMKM melalui digitalisasi, legalitas usaha, dan keselamatan kerja yang ditargetkan untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Program pelatihan yang berlangsung pada 15-16 Agustus 2024 ini melibatkan sejumlah mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, yang memberikan materi sesuai dengan keahlian mereka masing-masing. Muhammad Nur Ardi Handayat dari Ilmu Komunikasi membahas pentingnya digitalisasi untuk UMKM, sementara Noni Safira dari Fakultas Hukum memberikan penjelasan tentang Nomor Induk Berusaha (NIB) dan legalitas usaha.
Silvira Nabila dari Teknik Informatika mengajarkan cara membuat website Linktree untuk memudahkan akses informasi tentang UMKM. Mu’tia Rafa Aziza dari Fakultas Kedokteran memberikan materi mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), dan Devi Mufidatur Rohmah dari Sastra Indonesia berbagi tips mengenai copywriting untuk meningkatkan daya tarik produk.
Pelatihan ini diawali dengan survei yang dilakukan seminggu sebelumnya untuk mengidentifikasi kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh setiap UMKM, yang terdiri dari UMKM Batik, Sari Kacang Hijau, Intip Khas Solo, dan Konveksi Daster.
"Kami melihat bahwa banyak UMKM di Tegalmade yang belum memanfaatkan teknologi digital dan belum memiliki legalitas usaha yang lengkap. Hal ini tentu membatasi mereka untuk berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas," ungkap Muhammad Nur Ardi Handayat.
Kegiatan pelatihan dilakukan secara door-to-door, di mana setiap kelompok mahasiswa KKN mengunjungi lokasi usaha para pelaku UMKM untuk memberikan bimbingan secara langsung. Materi yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing UMKM, sehingga mereka dapat lebih mudah memahami dan menerapkannya dalam operasional sehari-hari.
"Kami berusaha memberikan solusi yang praktis dan aplikatif, sehingga para pelaku UMKM dapat segera merasakan manfaat dari pelatihan ini. Misalnya, dengan adanya website Linktree, pelanggan dapat dengan mudah mengakses informasi tentang produk dan cara pembelian," jelas Silvira Nabila.
Para pelaku UMKM merespons positif pelatihan ini. Mereka mengaku terbantu dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang diperoleh, terutama dalam hal digitalisasi dan legalitas usaha. "Sekarang saya paham pentingnya memiliki NIB dan bagaimana itu bisa membantu usaha saya untuk lebih dikenal dan dipercaya oleh konsumen," ujar salah satu pelaku UMKM Sari Kacang Hijau.
Dengan adanya pelatihan ini, UMKM di Desa Tegalmade diharapkan dapat lebih siap menghadapi tantangan pasar yang semakin kompetitif dan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan pendapatan.
Program multidisiplin yang melibatkan mahasiswa KKN UNDIP ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar mahasiswa, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ekonomi desa. Pelatihan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antar-disiplin ilmu dapat menghasilkan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Editor: Januardi