JATENG.NET, BOYOLALI – Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tahun 2024 melaksanakan Program Monodisiplin Penyuluhan Sistematika Branding E-Catalogue dari WhatsApp Business oleh Pelangi Aurora Oksiyana, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro. Program ini dilaksanakan pada Senin (29/07/24) di Balai Desa Kalinanas dihadiri oleh 12 orang dari perwakilan pegiat usaha PKK Dukuh Gebang, Tempuran, Cawengkal, Kedungbibis, Kaliwuni.
Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan mencakup penjelasan mengenai elemen branding serta sistematika dalam membangun branding yang efektif dilengkapi dengan CTA, testimoni pelanggan, dan visualisasi yang menarik.
Pelaksana kegiatan, Pelangi Aurora Oksiyana mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan bagaimana efektivitas branding E-Catalogue WhatsApp Bussiness pada kegiatan pemasaran produk dalam jangka panjang.
“Penyuluhan ini berfokus pada kegiatan pemasaran untuk meningkatkan brand awareness produk, mempercepat penjualan produk, dan memperluas jangkauan pasar dengan memanfaatkan teknologi digital.” Tutur Pelangi
Berdasarkan hasil survei mandiri oleh Pelangi Aurora Oksiyana di Desa Kalinanas, diperoleh data lapangan bahwa pegiat usaha PKK di Desa Kalinanas sebagian besar telah melakukan pemasaran produk menggunakan media sosial, khususnya WhatsApp tetapi masih dilakukan secara manual by chat untuk masing-masing customer. Kegiatan pemasaran juga terbatas di sekitar Desa Kalinanas.
Berangkat dari hal tersebut, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro melakukan penyuluhan sekaligus pembinaan kepada pegiat usaha PKK Desa Kalinanas guna mengembangkan pemasaran produknya melalui E-Catalogue. Sistematika E-Catalogue ini dapat memudahkan dalam mengakses informasi produk, bertanya melalui chat, dan melakukan pembelian. Keefektifan tersebut juga didukung oleh fitur tautan langsung ke halaman pembelian atau opsi untuk menghubungi penjual.
Salah satu pegiat usaha yang dibina adalah Ibu Hesti Wullan pemilik usaha dessert catering bernama Dapur Mama Kenzo. Usaha dessert catering ini merupakan usaha rumahan berskala kecil yang dirintis oleh Ibu Hesti.
Pada kesempatan tersebut, pegiat usaha dessert catering menuturkan bahwa produksi yang dilakukan biasanya ketika pagi hari, juga menyesuaikan request dari customer.
“Terkadang kalau mintanya pagi banget kayak kue ulang tahun gitu, sudah saya bikinkan di malam harinya sekitar pukul 8 atau pukul 9. Lalu, paginya baru dihias, karena perlu menunggu cake dingin lebih dulu.” tutur Ibu Hesti.
Banyaknya pesanan cake yang ada, tidak membuat Ibu Hesti jera untuk selalu menjaga kualitas produknya sebanding dengan harga yang tetap stabil. Cara pengemasan dessert cake menggunakan box sealer berbahan kardus.
“Kalau daya saing, misal di tempat lain jual murah ya terserah, yang penting kualitasku ini, saya tetap mempertahankan dengan kualitas sendiri. Didukung dengan kemasan menggunakan sealer box.” tegas Ibu Hesti.
Penambahan variasi rasa pun dilakukan yang sebelumnya hanya cake tart dengan variasi rasa brownies, rainbow, red velvet bertambah menjadi bolu panggang dengan variasi rasa keju dan original. Hal ini dilakukan agar customer memiliki pilihan produk dan rasa yang lebih variatif. Pengemasan produk juga telah dilengkapi label produk dan logo dengan kemasan sealer yang terjamin. Sehingga, dapat dengan aman dipasarkan di luar daerah.
Pemilik usaha mengucapkan terima kasih kepada Mahasiswa/i KKN yang telah mengajarkan bagaimana Sistematika Branding E-Catalogue dari WhatsApp Business pada usaha mikro yang relevan, sehingga dapat mendukung menjadi bisnis food & beverages.
“Terima kasih Mba Pelangi yang telah menyalurkan ilmunya, kami yang sebelumnya belum mengerti bagaimana branding produk secara efektif, menjadi mengerti sistematikanya apa saja. Semoga melalui penggunaan E-Catalogue dari WhatsApp Business ini dapat menambah jangkauan dalam memasarkan produk yang meluas ke berbagai daerah.”
Penulis: Pelangi Aurora Oksiyana
Editor: Nur Ardi