JATENG.NET, BATANG -- Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya dan komunitas, sehingga mampu memunculkan dan melahirkan mitos-mitos tentang kehamilan serta tumbuh kembang anak yang sering kali menjadi bagian dari cerita turun-temurun yang amat dipercaya.
Pendampingan edukasi mitos dan fakta untuk ibu hamil dan ibu yang memiliki balita. (Dok. Istimewa) |
Mitos-mitos ini dapat mempengaruhi pandangan dan perilaku masyarakat, terutama untuk seorang ibu dan calon ibu. Namun, seharusnya dengan berkembangnya ilmu pengetahuan serta kesehatan, penting untuk dapat membedakan antara mitos dan fakta. Agar ibu hamil dan ibu yang memiliki balita mendapatkan ilmu serta informasi yang akurat demi kesehatan mereka semua.
Mitos-mitos tentang kehamilan dan tumbuh kembang anak ini biasanya diwariskan dari generasi ke generasi, yang sering kali tanpa adanya dasar ilmu yang kuat. Dibanyak masyarakat termasuk Desa Sidorejo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang mitos-mitos ini menjadi panduan dan pedoman yang diikuti oleh ibu hamil dan ibu yang memiliki anak balita untuk memastikan kesehatan mereka.
Benaya Melati Andharu Sasti, mahasiswa KKN Undip pada Selasa, 6 Agustus 2024 memaparkan dan memberi sedikit pendampingan terkait mitos-mitos yang bersangkutan pada peserta posyandu. Dikatakan saat memaparkan contoh mitos seperti “Jangan makan nanas, nanti keguguran.” Faktanya buah nanas mengandung enzim yang dapat membuat kontraksi. Namun enzimnya sangat kecil, namun bila dikonsumsi dalam jumlah yang banyak akan tetap menyebabkan pendarahan.
Ada lagi mitos bahwa “Ibu hamil yang ngidamnya tidak terpenuhi, bayinya akan mengeces.” Padahal fakta mengatakan tidak ada hubungan keterkaitan antara mengidam dan anak yang suka mengeces, karena mengidam sebenarnya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gizi janin. Sedangkan mengeces terjadi karena kemampuan oral sedang berkembang pada bayi contohnya seperti tumbuh gigi.
Pemberian brosur dan standing banner untuk puskesmas pembantu. |
Mitos-mitos seperti itu akan membawa dampak yang merugikan jika dipercaya dan diikuti tanpa membaca serta mengecek faktanya bagaimana. Di sini peran pendidikan dan informasi sangat signifikan. Karena dengan adanya informasi-informasi sangat membantu untuk meluruskan mitos yang terjadi. Ditambah juga dengan zaman yang sudah maju dan serba internet dapat memberikan segala jawaban informasi yang sudah ada bukti akurat penelitiannya.
Jika memang ingin lebih puas dan jelas kebenarannya seperti bidan serta dokter kandunganlah jawbannya. Mereka memiliki peran yang penting dalam memberikan penjelasan dan klarifikasi kepada ibu hamil dan ibu yang memilki balita tentang mitos dan fakta. Kampanye kesehatan dan kelas pendampingan seperti yang dilakukan mahasiswa Undip, Benaya Melati Andharu Sasti juga bisa menjadi media yang efektif untuk menyebarkan informasi yang benar.
Sebetulnya mitos-mitos ini merupakan bagian dari warisan budaya yang masih dipercayai oleh banyak masyarakat. Namun, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan penting bagi ibu hamil dan ibu yang memiliki balita untuk mendapatkan informasi yang akurat dan benar berbasis bukti ilmiah serta penelitian. Sehingga nantinya ibu hamil dan ibu yang memilki balita dapat membuat keputusan yang tepat untuk kesehatan mereka. Melalui pendidikan dan penyebaran informasi yang benar dan valid, dapat membantu menghilangkan mitos-mitos yang ada.
KKN UNDIP 2024
Penulis : Benaya Melati Andharu Sasti
Program Studi / Fakultas : Antropologi Sosial / FIB
Lokasi KKN : Desa Sidorejo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang
Editor : Nur Ardi