JATENG.NET, BATANG – Sekelompok mahasiswa Universitas Diponegoro dengan dosen pembimbing lapangan Hega Bintang Pratama, S.T.P., M.Sc., telah melaksanakan program pelatihan pembuatan ecoprint untuk kelompok PKK Desa Ponowareng, Kecamatan Tulis, Batang, Jawa Tengah.
Program pelatihan ini merupakan program kerja multidisipin yang merupakan bagian dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro yang dilaksanakan dari 10 Juli hingga 19 Agustus 2024.
Kegiatan ini didasarkan pada pemanfaatan waktu luang yang dimiliki oleh ibu-ibu PKK Desa Ponowareng.
Dengan melihat bahwa vegetasi yang ada di Desa Ponowareng cukup beragam, serta waktu luang yang dimiliki, hal ini menjadi kesempatan bagi ibu-ibu PKK dalam meningkatkan jiwa kreativitas serta wirausaha yang dapat dimulai dengan kegaiatan pembuatan ecoprint ini.
Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan arisan yang rutin dilaksanakan.
Dalam kegiatan ini, diawali dengan pembukaan serta kata sambutan dari koordinator desa KKN TIM II Universitas Diponegoro serta ibu lurah. Kegiatan dilanjutkan dengan materi awal mengenai penjelasan singkat mengenai ecoprint, manfaat, alat dan bahasan, serta prosedur pelaksanaan.
Sesi utama dari program ini ialah praktek langsung pembuatan ecoprint pada kain yang telah disiapkan. Ecoprint kali ini dibuat dengan teknik pounding, dimana daun dipukul dengan palu kecil pada kain, sehingga nantinya akan terdctak motif daun.
Kain yang digunakan merupakan kain blacu berukuran 1,5 x 1 m sebanyak 2 buah. Selain itu juga, telah disiapkan 10 palu kayu kecil yang akan digunakan untuk memukul. Tim II KKN Universitas Diponegoro juga telah menyiapkan berbagai daun yang telah direndam oleh air cuka, yang akan digunakan dalam pembuatan ecoprint. Daun yang dipakai seperti daun pepaya, daun singkong, daun pohon coklat, pakis haji, dan lainnya. Sesi ini dilaksanakan dalam waktu 45 menit.
Kain hasil ecoprint yang dibuat oleh peserta, dapat langsung dibawa pulang sebagai output dari kegiatan ini. Kain tersebut dapat dibuat menjadi berbagia produk unik, seperti totebag, dompet kecil, hingga tas serut.
Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk perangkat Desa Ponowareng yang telah membantuk dalam keberjalanan acara. Kedepannya, diharapkan program ini merupakan salah satu cara meningkatkan kreativitas dan memacu ibu-ibu PKK dalam berwirausaha, sehingga diharapkan ada produk-produk baru yang tercipta.
Editor: Nur Ardi