JATENG.NET, Kelurahan Tegalgede (6/8/2024) — Menurut WHO, stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Stunting merupakan masalah penting yang harus dicegah sejak dini dalam rangka pembentukan Indonesia Emas 2045.
Pemaparan materi dan diskusi mengenai materi yang diberikan |
Di Kelurahan Tegalgede, pada tahun 2024 tercatat sebanyak 44 kasus stunting pada balita. Sehingga diperlukan edukasi pencegahan stunting sejak dini kepada ibu yang memiliki balita. Orang tua perlu tahu mengenai bahaya stunting, dampak stunting, ciri-ciri anak dengan stunting, dan bagaimana cara pencegahan stunting. Orang tua juga perlu mengetahui mengenai pentingnya menjaga gizi seimbang anak melalui 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) yang dimulai sejak dalam kandungan selama 9 bulan dan ditambah dengan 730 hari anak usia 0-2 bulan.
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan Cegah Stunting pada Posyandu Dukuh Demangan, Kelurahan Tegalgede. Kegiatan ini terdiri dari posyandu balita, edukasi stunting dan pencegahannya, pelatihan mengatur gizi seimbang anak melalui ISI PIRINGKU, pemberian booklet rekomendasi menu sehat bergizi, dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita yang mengikuti posyandu.
Kegiatan dilaksanakan pada hari Selasa, 06 Agustus 2024 pukul 08.00 – 10.00 WIB. Kegiatan dimulai dengan posyandu balita rutin untuk mengetahui tumbuh kembang anak selama satu bulan. Orang tua membawa anak-anak ke posyandu untuk melakukan timbang badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar lengan atas (LILA), dan pengukuran lingkar kepala.
Selanjutnya, kegiatan diteruskan dengan pemaparan materi melalui pemberian leaflet mengenai stunting (pengertian, dampak, ciri, dan cara pencegahan), porsi makan untuk anak usia 6-23 bulan dan 2-5 tahun berdasarkan isi piringku, rekomendasi makan dalam satu hari, serta kecukupan gizi bayi dan anak sesuai usia menurut kemenkes supaya orang tua dapat memonitor perkembangan anak-anak mereka.
Diberikan juga materi pemberian gizi seimbang pada anak melalui pedoman ISI PIRINGKU. Orang tua diajak untuk mengetahui berapa persentase setiap komponen yang harus diberikan kepada anak dalam pemenuhan gizi yang seimbang. Orang tua yang mengikuti kegiatan terlihat antusias dan menyimak materi dengan baik, hal ini dapat terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan.
Partisipasi aktif oleh para orang tua dalam menyimak materi. |
Kegiatan semakin berlangsung menarik ketika ditayangkan video tentang pembuatan pudding jagung, yang kami buat sendiri untuk menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang diberikan pada kegiatan posyandu tersebut. Hal tersebut juga ikut menarik perhatian Bidan Desa dan beliau mengapresiasi menu PMT yang kami berikan berupa pudding jagung, susu kedelai, dan telur.
Dengan adanya serangkaian kegiatan ini, diharapkan para warga di Kelurahan Tegalgede dapat lebih peduli terhadap pencegahan stunting. Semoga hal ini juga dapat berdampak baik dalam meningkatkan tingkat kesadaran para orang tua untuk selalu memonitor perkembangan anak-anak mereka di posyandu terdekat.
Penulis : Rias Fita Mustaqim
Dosen Pembimbing :
1. Umaira Hayuning Anggayasti, S.H., M.Kn
2. Zaenul Muhlisin, S.Si., M.Si., F.Med
Universitas Diponegoro, Semarang
Tim II Kuliah Kerja Nyata Reguler 2023/2024
Editor: Nur Ardi