JATENG.NET, SURAKARTA - Masyarakat RW 6 Kelurahan Kratonan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta mengikuti pelatihan pengolahan sampah organik menggunakan media maggot BSF pada Selasa (6/08/24). Pelatihan ini diselenggarakan oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro yang ditempatkan di kelurahan tersebut.
Timbulan sampah yang cukup tinggi setiap harinya menjadi latar belakang diadakannya pelatihan ini. Berdasarkan keterangan Pak Wi selaku petugas pengangkut sampah Kelurahan Kratonan, sampah yang dihasilkan oleh RW 6 sebanyak 2 gerobak penuh per harinya, dan 3 gerobak penuh khusus pada hari Senin.
Pada keberjalanan acara, penyampai materi mengungkapkan bahwa sampah merupakan salah satu masalah penting yang berkaitan dengan keselamatan lingkungan. Sampah organik yang menumpuk dapat menjadi pemicu kebakaran TPA akibat gas metana yang terperangkap didalamnya dan pada kondisi suhu panas dapat meledak sewaktu-waktu.
Oleh karena itu, pelatihan pengolahan sampah organik menggunakan maggot ini ditujukan untuk menekan jumlah sampah yang dibuang ke TPA, terutama jenis organik yang berasal dari sisa makanan dan sisa olahan dapur.
Teknik pemeliharaan maggot BSF menggunakan inovasi kandang yang mengadopsi lingkungan perkotaan, yaitu tidak memakan banyak tempat dan sistem pemeliharaan yang praktis. Kandang yang dibuat berukuran 80 x 80 x 100 cm dan memungkinkan seluruh siklus metamorfosis BSF dari fase telur, larva atau maggot, pupa, dan lalat berada dalam satu tempat.
Kandang bagian bawah didesain minim cahaya sebagai tempat pemeliharaan maggot, sedangkan kandang bagian atas dapat ditembus cahaya sehingga lebih terang sebagai tempat pengembangbiakan lalat BSF.
Dalam sesi tanya jawab terdapat pertanyaan relevan yang diajukan oleh salah satu masyarakat yang berkaitan dengan kegunaan maggot BSF jika sudah tumbuh besar. Pemateri menjelaskan bahwa maggot BSF dapat dimanfaatkan sebagai pakan burung atau ternak dan memiliki nilai ekonomi tinggi, selain itu bekas maggot atau biasa disebut kasgot juga bermanfaat sebagai pupuk tanaman sehingga tidak ada emisi yang terbuang dari pengolahan sampah dengan metode ini. Dari pelatihan tersebut diharapkan dapat menekan jumlah sampah yang dibuang ke TPA.