JATENG.NET, WONOGIRI - Saat ini permasalahan utama pada berbagai desa di Jawa Tengah adalah pencemaran lingkungan. Pencemaran yang terjadi akibat limbah dari rumah tangga semakin hari semakin parah termasuk pada desa Sendangmulyo.
Hal ini dikarenakan masyarakat Desa Sendangmulyo masih melakukan pengolahan limbah organik dengan cara dibakar dimana dapat menyebabkan polusi udara dan menghasilkan gas rumah kaca yang dapat menyebabkan perubahan iklim. Pengolahan limbah dari rumah tangga yang belum diolah secara efektif terjadi akibat minimnya akses dalam pengelolaan sampah.
Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro telah melaksanakan program kerja berupa edukasi salah satu metode pengolahan sampah organik yaitu pembuatan Eco Enzyme kepada masyarakat di Desa Sendangmulyo, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri.
Akmal (21) sebagai representasi dari kelompok mahasiswa KKN Universitas Diponegoro melakukan edukasi tersebut kepada kelompok tani dan kelompok wanita tani pada Desa Sendangmulyo. Kegiatan ini dilakukan pada saat pertemuan seluruh kelompok tani dan kelompok wanita tani dengan menjelaskan definisi, manfaat, cara pembuatan Eco Enzyme.
Dok. Istimewa |
Eco Enzyme merupakan cairan alami serba guna yang merupakan hasil fermentasi dari gula, sisa buah atau sayuran segar, dan air. Dipilihnya metode Eco Enzyme ini karena praktis dan hemat sehingga dapat diterapkan pada masyarakat di Desa Sendangmulyo.
Selain itu, produk Eco Enzyme dapat diperjualbelikan untuk menambah penghasilan dari kelompok tani dan kelompok wanita tani. Edukasi ini mendapat tanggapan positif dan antusiasme yang tinggi dari warga Desa Sendangmulyo dikarenakan ini merupakan pengetahuan yang baru.
Edukasi yang dilakukan melalui program KKN ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk melakukan pengolahan sampah dari sumber timbulan, khususnya sampah organik dapur menjadi produk yang bermanfaat seperti Eco Enzyme. Penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas respon positif yang diberikan warga Desa Sendangmulyo terkait pelaksanaan program kerja ini.
Editor: Nur Ardi