JATENG.NET, KLATEN - Dalam upaya menghadapi tantangan besar yang dihadapi generasi muda terkait kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba, Tim KKN II Universitas Diponegoro (Undip) di Desa Pondok mengambil inisiatif dengan menggelar Sosialisasi Pencegahan Narkoba dan Kenakalan Remaja.
Acara yang berlangsung di Balai Desa Pondok, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten ini berhasil mengumpulkan sekitar 35 peserta yang antusias untuk mendapatkan edukasi dan pemahaman mendalam mengenai bahaya yang mengancam generasi muda.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (10/08/24). merupakan bagian dari program monodisiplin yang digagas oleh Aisya Chintya Dewi, mahasiswa Program Studi Farmasi Undip.
Dengan tekad untuk menerapkan ilmu farmasi dalam kehidupan nyata, Chintya memainkan peran kunci dalam merancang dan mengorganisir sosialisasi ini, berupaya memberikan dampak positif bagi masyarakat sekaligus memperkuat kapasitas diri sebagai calon profesional di masa depan.
Sosialisasi ini dibuka dengan pidato oleh Kepala Desa Pondok, Budi Utama, yang menegaskan bahwa kenakalan remaja dan narkoba merupakan dua masalah krusial yang saling berkaitan dan dapat menghancurkan masa depan bangsa.
“Narkoba tidak hanya merusak fisik, tetapi juga mental dan moral remaja. Kita harus berjuang bersama untuk menyelamatkan mereka dari jerat ini,” tegasnya.
Narasumber utama dalam acara ini adalah Raden Trisna Tirtana, S.H., M.Si., seorang ahli hukum yang saat ini menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia di Bagian Hukum Setda Klaten.
Trisna, yang menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2007, telah meniti karier sebagai Pegawai Negeri Sipil sejak tahun 2008.
Dengan pengalaman luas dalam mengawal berbagai permasalahan hukum di persidangan, ia kerap dipercaya untuk mewakili Pemerintah Kabupaten Klaten dalam banyak kasus hukum. Pengalaman dan dedikasinya menjadikannya sosok yang berpengaruh dalam penegakan hukum di daerah tersebut.
Dalam acara ini, Trisna memaparkan berbagai bentuk kenakalan remaja yang kerap terjadi di masyarakat, seperti tawuran, pergaulan bebas, hingga penyalahgunaan narkoba. Ia juga menekankan pentingnya peran keluarga dan lingkungan dalam mencegah terjadinya kenakalan remaja.
“Lingkungan yang sehat akan mempengaruhi perilaku anak, sementara pendidikan dan pengawasan dari orang tua adalah benteng utama bagi anak-anak dalam menghindari perilaku menyimpang,” ujarnya.
Trisna juga memberikan materi tentang jenis-jenis narkoba, dampak buruknya bagi kesehatan, serta konsekuensi hukum bagi pelaku penyalahgunaan narkoba.
Ia mengajak para peserta untuk aktif dalam kegiatan positif dan menjauhi segala bentuk perilaku yang dapat merusak masa depan mereka. Acara ini juga diisi dengan sesi tanya jawab, di mana para peserta dapat langsung mengajukan pertanyaan kepada narasumber.
Beberapa pertanyaan yang diajukan antara lain mengenai cara mengidentifikasi remaja yang terlibat narkoba, langkah-langkah yang harus diambil jika menemukan kasus kenakalan remaja, serta peran pemerintah dalam menangani permasalahan ini.
Acara ditutup dengan pesan dari Trisna yang mengajak semua pihak untuk bersama-sama berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi para remaja. "Mari kita jaga generasi muda kita dari pengaruh buruk narkoba dan kenakalan remaja, demi masa depan yang lebih baik," tutupnya.
Trisna juga menekankan peran serta keluarga dan masyarakat dalam sosialisasi ini. Diharapkan, orang tua dan anggota masyarakat dapat menjadi benteng pertama dalam mencegah anak-anak dan remaja terjerumus dalam kenakalan dan penyalahgunaan narkoba.
Di akhir acara, para peserta diajak untuk berkomitmen bersama menolak segala bentuk kenakalan dan penyalahgunaan narkoba dengan menandatangani petisi “Generasi Bebas Narkoba.”
Sosialisasi ini diharapkan menjadi langkah awal yang konkret dalam mencegah kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba di Desa Pondok. Pemerintah Desa Pondok dan berbagai elemen masyarakat berkomitmen untuk terus menggelar kegiatan serupa secara rutin guna membangun generasi muda yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia.
Editor: Nur Ardi