JATENG.NET, PEKALONGAN — Mahasiswa KKN dari berbagai jurusan di Universitas Diponegoro berhasil mencuri perhatian masyarakat Kelurahan Mayangan, Kecamatan Wiradesa, Pekalongan.
Program kerja multidisiplin yang mereka gagas sukses menjadi bahan pembicaraan hangat, terutama karena pendekatannya yang unik dalam pencegahan stunting.
Dengan edukasi yang menarik dan produk PMT yang inovatif, program ini mendapatkan antusiasme luar biasa dari masyarakat setempat. Yuk, simak ulasannya!
1. Mengapa Stunting Jadi Sorotan Utama?
Pencegahan stunting memang menjadi fokus utama dalam program KKN kali ini. Teman-teman dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dengan gamblang menjelaskan betapa pentingnya mencegah stunting sejak dini.
Mereka memaparkan bahwa stunting bukan hanya tentang tinggi badan, tetapi juga berdampak pada perkembangan otak dan kesehatan anak secara keseluruhan. Edukasi ini ditujukan untuk para ibu hamil dan orang tua, agar mereka lebih waspada dan sadar akan pentingnya nutrisi yang cukup selama masa kehamilan dan pertumbuhan anak.
2. Ikan Sebagai Solusi Jitu Cegah Stunting
Mahasiswa dari Fakultas Perikanan memberikan wawasan baru kepada masyarakat tentang ikan sebagai sumber protein terbaik untuk mencegah stunting. Dalam penjelasannya, mereka mengajak warga untuk meningkatkan konsumsi ikan dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka juga memberikan tips bagaimana cara memilih ikan segar agar manfaatnya lebih optimal. Salah satu poin penting yang diangkat adalah perbedaan antara ikan segar dan tidak segar, di mana ikan segar memiliki kandungan gizi yang jauh lebih tinggi.
3. Cilok & Nugget Ikan: Alternatif Lezat dan Bergizi
Tidak hanya teori, mahasiswa juga mengajak masyarakat untuk praktek langsung mengolah ikan menjadi PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yang menarik dan lezat. Cilok ikan dan nugget ikan menjadi pilihan utama karena selain disukai anak-anak, olahan ini juga mudah dibuat. Para ibu di Kelurahan Mayangan dengan antusias mengikuti demo masak, dan banyak yang langsung mencoba resep tersebut di rumah. Kombinasi antara gizi yang tinggi dan rasa yang lezat menjadikan PMT ini favorit baru di kalangan warga.
4. Antusiasme Masyarakat: Dari Anak Hingga Lansia
Siapa sangka, program ini mendapatkan sambutan yang sangat positif dari masyarakat! Anak-anak terlihat senang dengan olahan cilok ikan yang gurih, sementara para ibu dan lansia sangat terbantu dengan informasi yang diberikan. Para mahasiswa juga memberikan poster edukasi yang menarik, sehingga materi yang disampaikan bisa terus diingat oleh warga.
5. Harapan ke Depan: Kelurahan Mayangan Sehat dan Bebas Stunting
Dengan keberhasilan program ini, para mahasiswa berharap bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dalam mencegah stunting akan terus meningkat. Mereka berharap Kelurahan Mayangan bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pencegahan stunting. Program ini bukan hanya tentang satu kali kegiatan, tetapi menjadi awal dari perubahan besar di masa depan.
Kegiatan KKN di Kelurahan Mayangan ini menunjukkan bahwa edukasi yang dikemas dengan cara menarik dan praktis dapat membawa perubahan nyata di masyarakat.
Dengan semangat gotong royong dan inovasi, para mahasiswa berhasil menciptakan program yang tidak hanya informatif tetapi juga aplikatif. Semoga langkah kecil ini bisa membawa dampak besar bagi generasi mendatang, sehingga Indonesia bebas stunting.