JATENG.NET, PEKALONGAN - Pada Selasa (23/07/24) telah dilaksanakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) melalui salah satu program kerja “Program Pendampingan Peningkatan Protein Ikan pada Menu Homemade Food” yang dilaksanakan oleh Zahwa Annisa Khofifah, mahasiswi KKN Tim II Universitas Diponegoro 2024 yang dilaksanakan di Posyandu Pos 2 Kelurahan Mayangan.
Kegiatan ini meliputi edukasi pentingnya makanan modern yang sehat dan tinggi protein. Selain itu, Kelurahan Mayangan masih menghadapi tantangan serius dalam bidang kesehatan masyarakat, khususnya terkait angka stunting yang terbilang cukup tinggi.
Menurut data yang diperoleh dari bidan desa yaitu sebanyak 8 anak di Kelurahan Mayangan mengalami stunting. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, yang dapat berdampak buruk pada perkembangan fisik dan kognitif anak.
Menyikapi hal ini, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro menyelenggarakan program pendampingan yang bertujuan untuk meningkatkan asupan protein dalam makanan sehari-hari melalui menu homemade food yang bervariasi.
Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu hamil dan menyusui yang sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Program ini menitikberatkan pada pengenalan menu berbasis ikan lele yang kaya akan protein sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan gizi anak-anak balita di kelurahan tersebut.
Dalam rangkaian kegiatan, Zahwa memperkenalkan cara membuat nugget dari daging ikan lele. Nugget ini dipilih karena bahan yang mudah didapat, harga ekonomis, mudah dibuat, disukai anak-anak, dan memiliki nilai gizi tinggi.
Proses pembuatan nugget dijelaskan secara rinci sembari leaflet berisi resep dan tata cara pembuatan dibagikan. Zahwa juga menjelaskan manfaat kesehatan dari konsumsi ikan lele, yang kaya akan protein, omega-3, dan berbagai vitamin esensial. Kandungan gizi ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, terutama dalam upaya mencegah dan mengurangi stunting di Kelurahan Mayangan.
Pada kegiatan tersebut, Zahwa menyampaikan, “Walaupun nugget yang dibuat sendiri termasuk dalam kategori process food setidaknya kita bisa mengontrol kandungan yang ada di dalamnya, karena balita juga perlu variasi makanan yang menggugah selera makan yang mana hal ini juga membantu mencegah GTM pada balita.
Daripada membeli nugget instant yang tergolong ultra process food (UPF), lebih baik membuat sendiri dengan bahan yang murah dan sehat.” Bidan Desa, Ibu Urip yang mengikuti kegiatan ini juga menimpali. “Menu yang bervariasi di meja makan juga dibutuhkan untuk menarik minat anak, sehingga anak tidak bosan dengan varian menu yang sama.”
Program ini mendapatkan respon positif dari para peserta. Banyak dari mereka yang menyatakan akan mencoba menerapkan resep nugget ikan lele di rumah sebagai bagian dari upaya memberikan makanan bergizi kepada anak-anak mereka.
Program ini diharapkan dapat membantu mengurangi angka stunting di Kelurahan Mayangan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan protein dalam makanan sehari-hari.
Zahwa Annisa Khofifah berharap melalui program pendampingan ini, masyarakat di Kelurahan Mayangan dapat lebih memahami pentingnya asupan gizi yang cukup untuk anak-anak balita, serta lebih kreatif dalam mengolah bahan makanan yang ada di sekitar menjadi menu yang disukai anak-anak. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya mengatasi stunting di kelurahan tersebut.