JATENG.NET, PEKALONGAN - Sabtu (20/07/2024) Zahwa Annisa Khofifah, mahasiswi KKN dari Universitas Diponegoro, mengadakan penyuluhan di Kelurahan Mayangan yang dihadiri oleh warga RT 14 yang merupakan warga di sekitar sungai yang tercemar.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengolahan limbah industri dan memperkenalkan metode bioremediasi sebagai alternatif pengolahan limbah yang efektif dan ramah lingkungan.
Sungai di Kelurahan Mayangan menghadapi masalah pencemaran lingkungan akibat berbagai limbah salah satunya limbah cair batik yang berasal dari industri di luar wilayah kelurahan. Limbah ini mengalir ke sungai di sekitar Kelurahan Mayangan, mencemari air dan lingkungan sekitarnya.
Pencemaran ini tidak hanya mengganggu keseimbangan ekosistem, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat setempat. Menyikapi hal tersebut, Zahwa melaksanakan program penyuluhan untuk memperkenalkan metode bioremediasi sebagai solusi pengolahan limbah cair batik yang ramah lingkungan.
Dalam penyuluhan ini, Zahwa menjelaskan konsep dasar bioremediasi, yaitu proses pemanfaatan mikroorganisme untuk menguraikan dan menetralkan polutan, termasuk limbah cair batik.
Ia memaparkan bagaimana mikroorganisme tertentu dapat dimanfaatkan untuk mengolah limbah batik sehingga air limbah yang dihasilkan menjadi lebih bersih dan aman bagi lingkungan.
Selain itu, Zahwa juga menekankan kelebihan bioremediasi yang lebih hemat biaya dan berkelanjutan dibandingkan dengan metode pengolahan limbah konvensional.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga Kelurahan Mayangan. Mereka menyadari betapa pentingnya pengolahan limbah cair batik untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Beberapa warga menyatakan ketertarikannya untuk mencoba metode bioremediasi ini secara mandiri dengan bimbingan dari tim KKN. Diharapkan, melalui penyuluhan ini, warga Kelurahan Mayangan dapat lebih aktif dalam menjaga lingkungan sekitar dan mengurangi dampak pencemaran limbah industri.
Ketua RT 14, Bapak Sudaryanto mengatakan, “Informasi mengenai pengelolaan limbah yang kita tahu selama ini hanyalah metode yang mahal dan sulit sehingga dengan adanya edukasi dari tim KKN Universitas Diponegoro sangat membuka wawasan baru yang nantinya dapat diterapkan oleh pelaku industry batik di Kelurahan Mayangan.”
Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi warga Kelurahan Mayangan untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan kesehatan mereka. Dengan menerapkan metode bioremediasi, diharapkan pencemaran sungai oleh limbah cair batik dapat berkurang, sehingga tercipta lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi seluruh masyarakat.