JATENG.NET, KLATEN - Penggunaan obat yang tepat dalam pelayanan kesehatan sangat penting untuk memastikan pengobatan yang benar, efisien, dan efektif, terutama di lingkungan keluarga.
Selain pedoman penyimpanan obat, informasi mengenai obat dan aturan penggunaannya juga harus disampaikan.
Kegiatan Edukasi Mengenai DAGUSIBU oleh Bernadette Daryn Clarissa S. |
Salah satu masalah kesehatan yang lumrah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah masih banyak orang yang belum sepenuhnya mengerti cara memperoleh, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar dan tepat.
Pengelolaan obat di rumah tangga berkontribusi pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan, sehingga informasi tentang obat dan pengelolaannya perlu diketahui, bahkan di rumah tangga sebagai unit terkecil dalam masyarakat.
Pamflet DAGUSIBU yang dibagikan |
Hal ini menjadi sebuah perhatian khusus terutama bagi tenaga kesehatan dan calon-calon tenaga kesehatan. Bernadette Daryn Clarissa S., selaku salah satu mahasiswa Farmasi yang tergabung dalam Tim KKN II UNDIP 2023/2024 yang ditempatkan di Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom, Klaten menyoroti masalah ini dan bergerak untuk mengatasi masalah terkait perolehan, penggunaan, penyimpanan dan pembuangan atau yang sering disingkat dengan DAGUSIBU (DApatkan, GUnakan, SImpan dan BUang) obat dalam bentuk penyuluhan dan pembagian pamflet kepada warga, terutama masyarakat yang tergabung pada posyandu lansia pada Rabu (24/07/24).
Ia memilih demografi penduduk dewasa berusia 35-60 tahun yang bergabung dalam kegiatan posyandu lansia untuk penyuluhan terkait permasalahan tersebut. Hal ini dikarenakan kelompok usia tersebut umumnya memiliki kondisi polifarmasi, yang merupakan sebuah fenomena di mana seseorang diresepkan atau mengonsumsi lebih dari 3 jenis obat-obatan.
Dengan kondisi polifarmasi, tentunya para masyarakat Brangkal perlu dibekali dengan pengetahuan terkait obat-obatan terutama berkaitan dengan DAGUSIBU.
Edukasi dilakukan dengan cara menyampaikan materi dengan bahasa yang sederhana sembari membagikan pamflet dan diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi terkait materi.
Kegiatan ini disambut dengan positif oleh masyarakat serta mendapat respon penuh antusiasme warga. Banyak warga yang merasa terbantu dengan informasi yang diberikan serta menanyakan berbagai hal terkait penggunaan obat pribadi.