Mahasiswa melaksanakan program kerja multidisiplin dengan judul “Membangun UMKM yang Unggul dan Tangguh melalui Program Pemberdayaan UMKM .
Jungke, Karanganyar – Tim KKN II Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2024 melaksanakan program kerja multidisiplin dengan judul “Membangun UMKM yang Unggul dan Tangguh melalui Program Pemberdayaan UMKM untuk Meningkatkan Daya Saing”. Program ini secara khusus menyasar usaha pembuatan tempe milik Pak Waluyo, yang telah berdiri sejak tahun 1981 di Kelurahan Jungke, Kabupaten Karanganyar.
Pak Waluyo telah menjalankan usaha pembuatan tempe rumahan selama lebih dari empat dekade. Namun, seiring berjalannya waktu, usaha tersebut mulai mengalami kesulitan dalam bersaing di pasar. Kondisi ini mendorong Tim KKN UNDIP untuk melaksanakan program pemberdayaan yang bertujuan menghidupkan kembali dan meningkatkan daya saing usaha tersebut.
Pelaksanaan program ini mencakup beberapa langkah strategis. Pertama, mahasiswa KKN memberikan label sebagai bentuk branding untuk produk tempe, sehingga diharapkan merek tempe tersebut dapat lebih mudah dikenal oleh konsumen dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi di pasaran. Langkah ini diiringi dengan pemberian mesin seal yang berguna untuk memudahkan dan meningkatkan efisiensi dalam pengemasan produk tempe, memastikan produk tetap higienis dan tahan lama.
Tidak hanya memberi mesin sealing dan membuat label baru yang diserahkan kepada pemilik usaha, namun juga memberikan sosialisasi terkait label pangan. Sosialisasi dilaksanakan dengan melakukan diskusi terbuka antara mahasiswa dan pemilik usaha yang didukung dengan alat peraga berupa poster. Poster berisikan panduan label pangan yang lengkap dan bagaimana seharusnya label pangan dibentuk, diharapkan mampu membantu UMKM Tempe Waluyo dalam meningkatkan branding produknya melalui label produk yang lebih informatif sehingga produk lebih bisa dijangkau oleh masyarakat dengan skala yang lebih luas lagi.
Tidak hanya fokus pada branding dan pengemasan, Tim II KKN UNDIP Kelurahan Jungke juga memberikan edukasi kepada Pak Waluyo mengenai strategi promosi melalui media sosial dan membantu dalam proses pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), sehingga usaha tempe Pak Waluyo terdaftar secara resmi dan memiliki status berbadan hukum. Legalitas ini diharapkan dapat memberikan perlindungan hukum serta akses ke berbagai fasilitas yang dapat mendukung pengembangan usaha di masa mendatang
Pak Waluyo menyampaikan apresiasinya atas bantuan yang diberikan oleh mahasiswa KKN. “Terima kasih atas bantuan dari adik-adik mahasiswa yang sudah memberikan alat segel untuk membuat kualitas kemasan bertahan lama. Untuk labelnya juga semoga dapat menjadi ciri khas dari tempe saya untuk mudah dikenal pembeli,” ujar Pak Waluyo.
Dengan langkah-langkah yang diambil melalui program ini, Tim II KKN UNDIP 2024 di Kelurahan Jungke berharap dapat membantu usaha tempe Pak Waluyo tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan bersaing lebih kuat di pasar. Program ini menjadi contoh nyata bagaimana pemberdayaan UMKM dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan kesejahteraan masyarakat.
Editor: Anggi Putri