JATENG.NET, KLATEN - Dukung potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Crocheting, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro asal program studi Ilmu Komunikasi, Hanis Zumawati Aisyah, adakan pendampingan Branding Produk Crocheting.
Crocheting merupakan teknik merajut tas yang berasal dari Korea. Di Indonesia, Tas croche masih belum banyak digunakan sehingga dapat menjadi peluang bisnis baru yang menjanjikan dan belum banyak memiliki pesaing.
Seiring bertambahnya jumlah UMKM baru, persaingan di pasar semakin ketat. Banyak pelaku usaha baru yang masih berfokus pada kualitas produk tanpa menyadari bahwa branding adalah elemen krusial yang membedakan mereka dari kompetitor.
Terlebih lagi, dengan pesatnya perkembangan teknologi dan digitalisasi, media sosial telah menjadi platform utama untuk memperkenalkan dan mempromosikan brand.
Menanggapi kebutuhan ini, dilaksanakanlah program pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada strategi branding bagi UMKM crocheting di Desa Pondok pada Jumat (9/08/2024).
Program ini diikuti oleh 12 anggota yang berasal dari Pokja 2, dengan rangkaian acara yang dimulai dari pemaparan materi terkait brand identity dan brand image.
Peserta juga belajar tentang pentingnya elemen-elemen visual dalam branding, seperti bagaimana membuat logo yang menarik, menentukan warna yang sesuai, serta menyusun narasi brand yang mampu mencerminkan nilai dan karakteristik produk.
Antusiasme peserta semakin meningkat seiring berlangsungnya pelatihan, di mana setiap peserta aktif mengajukan berbagai pertanyaan seputar branding, mulai dari cara memilih platform yang tepat untuk promosi hingga strategi untuk meningkatkan engagement di media sosial.
Pelatihan ini diakhiri dengan hasil pembuatan akun media sosial Instagram @crookie_pondokcraft, yang akan menjadi platform utama untuk memasarkan produk-produk crocheting dari UMKM Desa Pondok.
Dengan akun ini, peserta pelatihan diharapkan dapat secara aktif mengelola konten, membangun branding yang kuat, dan menarik minat calon pelanggan melalui strategi pemasaran digital yang telah dipelajari.
Selain itu, tips lanjutan terkait pengelolaan media sosial seperti bagaimana menggunakan fitur-fitur Instagram secara maksimal, mengatur waktu unggahan konten, serta teknik untuk meningkatkan interaksi dengan pengikut turut disampaikan Hanis dalam pemaparanya.
Harapannya, akun @crookie_pondokcraft tidak hanya menjadi wadah untuk menjual produk, tetapi juga sebagai media untuk membangun cerita dan koneksi yang mendalam dengan pelanggan.
Penulis: Hanis Zumawati A
Editor: Nur Ardi