Mahasiswa TIM II KKN Universitas Diponegoro Desa Klewor, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali melaksanakan kegiatan Penerjemahan untuk Konten...
BOYOLALI - Mahasiswa TIM II KKN Universitas Diponegoro Desa Klewor, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali melaksanakan kegiatan Penerjemahan untuk Konten Instagram kepada Pemuda Karang Taruna RT 3,4,5 dan 6 Desa Klewor pada hari Minggu (28/7/24).
Program Kerja Monodisplin oleh Alifatul Jihan, Mahasiswa Bahasa Asing Terapan, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro ini dilakukan sebagai bentuk pengenalan metode Penerjemahan bagi para pemuda karang taruna yang hendak membuat konten di instagram dengan menggunakan Bahasa Inggris.
Agar konten yang dihasilkan tidak memberikan kesan kaku dan asing dibaca, kegiatan ini bermaksud untuk menjelaskan penggunaan salah satu alat terjemahan yang menghasilkan terjemahan yang lebih natural yaitu dengan menggunakan DeepL.
Kegiatan tersebut disambut baik oleh para peserta yakninya pemuda karang taruna Desa Klewor. Pada awalnya sudah ada beberapa Karang Taruna yang aktif mengabadikan kegiatan mereka melalui Instagram, namun ada juga beberapa yang tidak aktif atau bahkan sama sekali tidak memiliki akun.
Dikarenakan saat ini era digital sangat sangat digandrungi oleh semua kalangan, beberapa sudah mulai mengaktifkan instagram dan bahkan membuat akun untuk kegiatan mereka. Dari banyaknya konten, biasanya akan ada penggunaan bahasa asing salah satunya Bahasa Inggris, agar penggunaan bahasa inggrisnya baik dan benar, maka diperlukannya teknik yang baik dan benar.
Program ini merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa KKN UNDIP II yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa dalam era digital. Agar Pemuda dan Warga Desa dapat mengampaikan isi konten tidak hanya dengan berbahasa indonesia namun juga dengan bahasa Inggris.
Dengan adanyan kegiatan ini, diharapkan Pemuda Karang Taruna Desa Klewor dapat lebih percaya diri dalam menerjemahkan konten mereka dan mampu mempromosikan kegiatan mereka dengan lebih efektif. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengadopsi langkah serupa, sehingga lebih banyak komunitas lokal yang mampu bersaing di kancah Internasional.
Editor: Nur Ardi