Mahasiswa KKN Undip Edukasi Mengamati permasalahan terkait sampah menjadi kompos.
Wonogiri (21/7/2024) - Sampah merupakan salah satu permasalahan dan tantangan yang besar dalam kehidupan yang mungkin seringkali terabaikan. Sampah yang dulunya dianggap sebagai hasil buangan dari aktivitas manusia, kini berkembang menjadi isu lingkungan yang krusial. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan pengelolaan sampah untuk menangani permasalahan terkait sampah. Pengelolaan sampah yang buruk dapat menyebabkan pencemaran tanah, udara, dan air, serta menimbulkan masalah kesehatan seperti penyakit infeksi dan gangguan pernapasan.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim II 2023/2024 di Desa Banyakprodo Kec. Tirtomoyo Kab. Wonogiri serta diskusi bersama dengan perangkat desa didapatkan bahwa mayoritas masyarakat masih mengelola sampahnya dengan cara membakar. Hal ini dilakukan sebab belum tersedianya Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Desa Banyakprodo.
Kebanyakan sampah yang dihasilkan masyarakat adalah sampah organik sebab konsumsi sayuran di Desa Banyakprodo cukup tinggi. Mengamati permasalahan terkait sampah tersebut, mahasiswa KKN Undip Tim II 2023/2024 Desa Banyakprodo menyelenggarakan program kegiatan multidisiplin terkait “Pemanfaatan Sampah Organik dan Rumah Tangga Menjadi Kompos dengan Metode Takakura” kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Banyakprodo. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap sampah yang ada di lingkungan sekitar terutama dalam mengelola sampah bekas makanan (food waste).
Pelaksanaan kegiatan tersebut dibagi menjadi 3 hari yakni di hari pertama dilakukan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) dusun Mujing, Desa Banyakprodo. Kemudian di hari kedua kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) dusun Ngambiawar, Desa Banyakprodo, dan di hari ketiga yakni Kelompok Wanita Tani (KWT) dusun Cabakan, Desa Banyakprodo. Rangkaian kegiatan diawali dengan pemberian leaflet mengenai kompos metode takakura serta penyuluhan mengenai pemanfaatan sampah organik menjadi kompos dan apa itu metode takakura.
Pelaksanaan kegiatan tersebut dibagi menjadi 3 hari yakni di hari pertama dilakukan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) dusun Mujing, Desa Banyakprodo. Kemudian di hari kedua kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) dusun Ngambiawar, Desa Banyakprodo, dan di hari ketiga yakni Kelompok Wanita Tani (KWT) dusun Cabakan, Desa Banyakprodo. Rangkaian kegiatan diawali dengan pemberian leaflet mengenai kompos metode takakura serta penyuluhan mengenai pemanfaatan sampah organik menjadi kompos dan apa itu metode takakura.
Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi dan pembuatan takakura. Pada akhir sesi, peserta diberikan kesempatan untuk melakukan diskusi tanya jawab. Hasil takakura yang telah dibuat kemudian diberikan kepada masing-masing Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Banyakprodo untuk kemudian dirawat dan digunakan sebagai pupuk untuk tanaman mereka.
Program kegiatan ini mendapat respons positif dari Kelompok Wanita Tani (KWT) dusun Mujing, dusun Ngambiawar, dan dusun Cabakan Desa Banyakprodo, dimana selama keberjalanan program kegiatan pemanfaatan sampah organik menjadi kompos metode takakura, masyarakat sangat aktif dalam mendengarkan materi, ikut serta dalam sesi demonstrasi hingga mengajukan pertanyaan secara antusias. Kelompok Wanita Tani (KWT) berharap agar pengelolaan sampah organik menjadi kompos dengan metode takakura dapat membantu petani dalam merawat dan menyuburkan tanamannya.
Program kegiatan ini mendapat respons positif dari Kelompok Wanita Tani (KWT) dusun Mujing, dusun Ngambiawar, dan dusun Cabakan Desa Banyakprodo, dimana selama keberjalanan program kegiatan pemanfaatan sampah organik menjadi kompos metode takakura, masyarakat sangat aktif dalam mendengarkan materi, ikut serta dalam sesi demonstrasi hingga mengajukan pertanyaan secara antusias. Kelompok Wanita Tani (KWT) berharap agar pengelolaan sampah organik menjadi kompos dengan metode takakura dapat membantu petani dalam merawat dan menyuburkan tanamannya.
Selain itu, mahasiswa KKN Undip Tim II 2023/2024 Desa Banyakprodo berharap agar pembuatan kompos metode takakura dengan menggunakan sampah organik dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah yang baik serta mengurangi kecenderungan masyarakat Desa Banyakprodo untuk membakar sampah.
Penulis: Mahasiswa KKN Tim II Undip Desa Banyakprodo
Penulis: Mahasiswa KKN Tim II Undip Desa Banyakprodo
Editor: Anggi Putri